Imam Hasanuddin (Contac Person +62823 - 3132 - 0823

My photo
lumajang, lumajang/jawa timur, Indonesia
STIE WIDYAGAMA LUMAJANG

Monday, 13 July 2020

Audit menejemen Sumber Daya Manusia


Audit menejemen Sumber Daya Manusia
Pengertian Audit
“Audit manajemen adalah pengkajian (review) atas setiap bagian dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas”. (Haryono Jusup, 2001: 16). “Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi”. (Bayangkara, 2008: 2).
“Audit manajemen adalah suatu pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilaksanakan untuk menjamin bahwa kegiatan-kegiatan tersebut terselenggara berdasarkan berbagai prinsip seperti efesiensi efektivitas, produktivitas, koordinasi, fungsionalisasi, dan lain sebagainya”. (Sondang Siagian, 2013: 353). Jadi, dapat disimpulkan bahwa audit manajemen merupakan pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas atas obyek yang diperiksa dalam perusahaan yang memberikan informasi operasi perusahaan dengan memberikan rekomendasi kepada manajemen atau pihak yang memiliki wewenang untuk melakukan perbaikan.
Pengertian audit menurut Arens, Elder, Beasley (2003:15) yang telah dialih bahasakan dalam bukunya “Audit dan Pelayanan Verifikasi”, menyatakan bahwa: Audit adalah proses pengumpulan serta pengevaluasian bukti atas informasi untuk menentukandan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Menurut Mulyadi (2002:9) dalam bukunya “Audit” pengertian audit adalah sebagai berikut : Secara umum audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan - pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan – pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil - hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Jenis - Jenis Audit
Seperti yang dijelaskan oleh Susilo (2004:5) dalam bukunya yang berjudul “Audit Internal Mutu” menjelaskan bahwa: Dilihat dari jenisnya saat ini audit telah berkembang mencakup berbagai bidang atau fungsi yang ada dalam organisasi antara lain audit manajemen, audit operasional, audit mutu, audit keuangan, audit sistem informasi, audit komunikasi, audit lingkungan, audit pemasaran,dan audit sumber daya manusia. Berikut adalah penjelasan dari jenis - jenis audit yang dimaksud di atas:
  1. Audit Manajemen
Audit manajemen seringkali diartikan sama dengan audit Operasional.Pengertian sederhana dari audit manajemen adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya.
  1. Audit Operasional
Audit operasional merupakan pengkajian atas setiap bagian organisasi Terhadap prosedur operasi standar dan metoda yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan (3E).
  1. Audit Mutu
Audit Mutu adalah suatu pengujian sistemik dan independen untuk menentukan apakah aktivitas mutu dan hasil sesuai dengan yang direncanakan dan apakah pengaturan tersebut di implementasikan secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan.
  1. Audit Sistem Informasi
Merupakan proses pengumpulan dan evaluasi bukti - bukti untuk menentukan apakah sistem komputer yang digunakan telah dapat melindungi aset milik organisasi, mampu menjaga integritas data, dapat membantu pencapaian tujuan organisasi secara efektif, serta menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efisien.
  1. Audit Keuangan
Audit terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi yang akan menghasilkan opini pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan - laporan tersebut. Audit Komunikasi Suatu bentuk evaluasi menyeluruh terhadap proses komunikasi suatu lembaga atau perorangan. Audit Komunikasi biasanya dilakukan untuk mengukur efektivitas suatu kegiatan atau program komunikasi.
  1. Audit Lingkungan
Proses menemukan tingkat yang dipilih dari suatu organisasi untuk mentaati persyaratan peraturan dan kebijakan serta standar internal.
  1. Audit Pemasaran
Merupakan suatu cara untuk membantu manjemen memilih suatu posisi dalam lingkungan tersebut berdasarkan faktor - faktor yang diketahui.
  1. Audit Sumber Daya
Manusia Merupakan suatu metode untuk memastikan bahwa potencial SDM dari sebuah organisasi sudah dipenuhi. Audit yang disebutkan terakhir akan dijelaskan lebih mendalam ini berhubungan dengan pembahasan dalam penelitian ini.
Pengertian Audit Sumber Daya Manusia
Beberapa penulis menuliskan beberapa pengertian mengenai audit sumber daya manusia. Diantaranya yang pertama adalah Martoyo (2003:218), dalam bukunya yang berjudul Audit Sumber Daya Manusia” menyebutkan bahwa:Audit Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur untuk meneliti atau memeriksa apakah cara membina sumber daya manusia dalam organisasi perusahaan itu sudah benar dan menurut ketentuan - ketentuan yang berlaku dan prinsip - prinsip pembinaan yang tepat sesuai kesepakatan bersama.
Selain pengertian di atas, ada kutipan lain yang menjelaskan mengenai pengertian dari audit sumber daya manusia. Menurut Samsudin ( 2006:211) mendefinisikan:Audit Sumber Daya Manusia (Human Resource Audit) adalah suatu evaluasi terhadap aktivitas - aktivitas sumber daya manusia di dalam sebuah organisasi dengan tujuan untuk membenahi organisasi tersebut.
Pelaksanaan Audit Sumber Daya Manusia
Untuk dapat mengetahui tujuan masing-masing proses pelaksanaan audit sumber daya manusia dapat dilihat dari :
  1. Pengadaan Tujuan
pengadaan adalah Menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber sehingga memungkinkan akan terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik.
  1. Pelatihan dan Pengembangan
Tujuan Pelatihan dan pengembangan diselenggarakan dan diarah kan untuk meingkatkan kopotensi karyawan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran indeks tempat kopetensi (Copentency Level Index) guna mencapai knowledge sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat.
  1. Kompensasi
Pemberian kompensasi terhadap karyawan merupakan pemberian balas jasa untuk Menghargai prestasi karyawan, menjamin keadilan gaji karyawan ,mempertahankan karyawan atau mengurangi turnover karyawan, memperoleh karyawan yang bermutu.
  1. Integrasi
Tujuan pengintegrasian adalah memanfaatkan karyawan agar mereka bersedia bekerja keras dan berpartisipasi aktif dalam menunjang tercapainya tujuan organisasi serta terpenuhinya kebutuhan karyawan.
  1. PHK
Putus hubungan kerja adalah pemberhentian atau dikeluarkannya seorang karyawan atau pegawai dari lingkungan organisasi baik dengan atas inisiatif pribadi sendiri maupun secara paksa atas prakasra perusahaan tempat bekerja pemberhentian sukarela biasanya berbentuk pengunduran diri atau pensiun, sedangkan yang secara paksa bentuknya seperti pemberhentian sementara waktu atau permanen alias dipecat / pemecatan.
Tujuan Audit Sumber Daya Manusia
Seperti yang dituliskan Rivai (2004: 567) dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia”, menyatakan bahwa:Audit adalah kegiatan yang berorientasi terhadap tujuan. Dan tujuannya adalahmencari nilai manfaat, antara lain:
  1. Menilai efektivitas dari fungsi SDM.
  2. Menilai apakah program atau aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif dan efisien.
  3. Memastikan ketaatan berbagai program atau aktivitas SDM terhadap ketentuan hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan.
  4. Mengidentifikasikan berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas SDM dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.
  5. Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas berbagai program atau aktivitas SDM.”
Menurut Amin Widjaja (2000: 12), terdapat beberapa tujuan audit manajemen sumberdaya manusia :
1.      Objek dari audit manajemen SDM  adalah mengungkapkan kekurangan dan ketidakberesan dalam setiap unsur yang diuji oleh auditor dan untuk menunjukan perbaikan apa yang dimungkinkan terjadi untuk memperoleh hasil yang terbaik dari operasi yang bersangkutan.
2.      Untuk membantu manajemen mencapai administrasi operasi yang paling efisien.
3.      Mengusulkan kepada manajemen cara-cara dan alat-alat untuk
4.      mencapai tujuan apabila manajemen organisasi sendiri kurang memiliki pengalaman tentang pengelolaan yang efisien.
5.      Audit manajemen bertujuan untuk mencapai efisiensi dari pengelolaan.
6.      Untuk membantu manajemen, audit, atau operasi berhubungan dengan fase dari aktivitas usaha yang dapat merupakan dasar pelayanan pada manajemen
7.      Untuk membantu manajemen pada setiap tingkat dalam pelaksanaan yang efektif dan efisien dari tujuan dan tanggung jawab mereka.
Menurut Bayangkara (2008: 3), audit manajemen SDM bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan sehingga dengan adanya rekomendasi yang diberikan dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai kegiatan, program, dan aktivitas tersebut. Audit dititik beratkan pada berbagai objek audit yang diperkiran dapat diperbaiki, sehingga dapat mencegah kemungkinan terjadinya kerugian.
Menurut Guy, et al (2003: 421), audit manajemen sumber daya manusia dirancang untuk memenuhi beberapa tujuan berikut :
1.      Menilai kinerja penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan kegiatan organisasi dengan tujuan, seperti kebijakan, standar, dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan manajemen atau pihak yang menugaskan, serta dengan criteria penilaian lain yang sesuai.
2.       mengidentifikasi peluang auditor dapat mengidentifikasi peluang perbaikan tertentu guna peningkatan efektivitas, efisiensi, dan ekonomi. Mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Rekomendasi yang diberikan auditor dapat berkembang secara beragam selama pelaksanaan audit operasional.
3.      Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan audit manajemen adalah untuk mengevaluasi kegiatan, aktivitas dan program yang diidentifikasi masih memerlukan perbaikan atau peningkatan dalam hal efektivitas, efisiensi,
Manfaat Audit SDM
Audit SDM mengevaluasi aktifitas SDM yang digunakan dalam suatu perusahaan dan merupakan pengendalian kualitas keseluruhan yang mengevaluasi aktifitas SDM dalam suatu perusahaan. Dan menurut Rivai (2004 : 567) dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” manfaat dari audit SDM ini antara lain yaitu:
  1. Mengidentifikasi kontribusi dari SDM terhadap organisasi.
  2. Meningkatkan citra profesional dari SDM.
  3. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisime karyawan
  4. Memperjelas tugas - tugas dan tanggung jawab karyawan.
  5. Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan praktek – praktek SDM
  6. Menenukan masalah - masalah yang berkaitan dengan SDM
  7. Memastikan ketaatan hukum dan peraturan dalam praktek SDM
  8. Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif
  9. Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi SDM.
Sedangkan menurut William dan keith bayangkara (2008:61-62) menyebutkan beberapa manfaat dari audit SDM abtara lain:
  1. Mengidentifikasi kontribusi dari departemen SDM terhadap organisasi
  2. Meningkatkan citra professional departemen SDM
  3. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih tinggi karyawan departemen SDM
  4. Memperjelas tugas – tugas dan tanggung jawab departemen SDM
  5. Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan praktik SDM
  6. Menemukan masalah kritis dalam bidang SDM
  7. Memastikan ketaatan terhadap hokum dan peraturan dalam praktim SDM
  8. Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif
  9. Meningkatkan keinginan untuk berubah dalam department SDM
  10. Memberikan evaluasi yang cermat terhadap system informasi SDM.
Pendekatan Audit Sumber Daya Manusia
Menurut Bayangkara (2008: 62), ada tiga pendekatan utama dalam audit SDM yang umum digunakan, yaitu:
  1. Menentukan ketaatan pada hukum dan berbagai peraturan yang berlaku.
  2. Mengukur kesesuaian program dengan tujuan organisasi.
  3. Menilai kinerja program.
Standar Audit Sumber Daya Manusia
Adapun standar – standar Audit Sumber Daya Manusia terdiri dari :
  1. Laporan hasil audit.
  2. Diskusi temuan audit.
  3. Obyektif, jelas, singkat, padat, membangun dan tepat waktu.
  4. Menyajikan tujuan, ruang lingkup dan hasil audit, juga pernyataan
  5. pendapat auditor.
  6. Laporan dapat berisi rekomendasi atas pebaikan yang diperlukan.
  7. Pandangan / pendapat dari unit kerja yang diperiksa.
  8. Atas auditor perlu menelaah dan menyetujuin laporan audit sebelum dipublikasikan dan kepada siap diedarkan.
Tahapan - Tahapan Audit Sumber Daya Manusia
  1. Perencanaan Audit SDM
perencanaan audit SDM menurut Susilo (2002:76) dalam Bukunya “Audit Sumber Daya Manusia” dibedakan menjadi 3 tahap, yaitu:
a.       Rancangan sistem auditSDM yang ingin dikembangkan di dalam suatu organisasi.
b.      Perencanaan operasional audit SDM berupa program dan penjadwalan audit SDM.
c.       Perencanaan berkenaan dengan persiapan kerja auditor pada taha pelaksanaan audit.
  1. Pelaksanaan Audit SDM
Pelaksanaan audit SDM baik secara individual maupun kolektif, secara formal dan informal, dilakukan oleh atasan langsung dan manajer urusan SDM, dan baru ada artinya jika ada tindak lanjut dan hasilnya.
3.      Pelaporan dan Tindak Lanjut Audit SDM
Setelah melakuakn kedua tahap seperti di atas, maka hal yang perlu dilakukan adalah menyusun laporan dari hasil temuan audit. Seperti yang ditulis oleh Samsudin (2006:326) dalam buku yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia”, yaitu: “Pelaporan audit adalah diskriminasi komprehensif terhadap aktivitas SDM yang meliputi rekomendasi untuknpraktek yang efektif dan rekomendasi untuk memperbaiki praktek yang tidak efektif.”
Secara umum ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen dan audit SDM mengacu pada tahapan ini dalam pelaksanaannya. Langkah (tahapan) tersebut meliputi:
Pertam Audit Pendahuluan
Pada tahap ini, auditor menekankan auditnya pada pencarian informasi latar belakang dan gambaran umum terhadap program/aktivitas SDM yang diaudit. Informasi yang diperoleh pada tahap ini akan mengantarkan auditor pada perumusan tujuan audit sementara. Tujuan audit merupakan suatu hipotesis yang memerlukan pembuktian untuk menjawab pertanyaan (kecurigaan) auditor. Untuk mendapatkan jawaban ini, auditor menerapkan prosedur audit yang telah ditetapkan. Audit keuangan memiliki tujuan auditnya sudah jelas, yaitu bukti-bukti transaksi dan laporan keuangan yang dibuat auditee, sedangkan tujuan dalam audit SDM harus dirumuskan terlebihdahulu dan memerlukan suatu survei awal untuk memahami kondisi yang terjadi berkaitan dengan program/aktivitas yang diaudit dan masih memerlukan perbaikan untuk mendukung keberhasilan perusahaan dimasa depan
Perencanaan Audit Sumber Daya Manusia
Menurut Rivai & Sagala (2011: 41), perencanaan audit sumber daya manusia adalah menentukan kualifikasi SDM yang dibutuhkan perusahaan baik dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang termasuk jumlah SDM yang dibutuhkan untuk tercapainya tujuan perusahaan. Pendapat lain menurut sondang Siagian (2013: 41), perencanaan sumber daya manusia merupakan langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat, kesemuanya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan.
Menurut Jackson, et al (2010: 99), elemen-elemen dalam perencanaan audit SDM meliputi aktivitas – aktivitas yang berhubungan dengan:
a.       Pengamatan dan penilaian lingkungan
b.      menetapkan sasaran yang harus dicapai dengan aktivitas-aktivitas SDM, sejalan dengan pengukuran yang akan digunakan untuk menilai pencapaian sasaran tersebut, dan
c.       mengembangkan rencana-rencana khusus untuk kebijakan dan praktik SDM yang sejalan dengan jadwal untuk melaksanakan rencana-rencana tersebut. Dapat disimpulkan bahwa perencanaan SDM merupakan proses untuk menganalisis kebutuhan sumber daya manusia pada perusahaan/organisasi secara tepat untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan.
Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen atas Program- program SDM
Sistem pengendalian manajemen yang dimiliki perusahaan menjadi pedoman yang digunakan oleh para manajer dan supervisor dalam mengendalikan proses yang berjalan agar tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan. Di samping itu sistem pengendalian ini juga mengendalikan proses agar berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Pada audit SDM, auditor harus memahami hal ini terutama yang berkaitan dengan pengelolaan SDM. Beberapa hal yang berhubungan dengan sistem pengendalian manajemen yang harus diperhatikan oleh auditor dalam audit SDM antara lain:
  1. Tujuan dari program/aktivitas SDM harus dinyatakan dengan jelas dan tegas
  2. Kualitas dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan program aktivitas dari SDM yang terlibat dilaksanakan dari program SDM yang dijalankan
  3. Anggaran program
  4. Pedoman/metode kerja, persyaratan kualifikasi
  5. Spesifikasi dan deskripsi pekerjaan
  6. Standar (ukuran) kinerja program
Berdasarkan hasil review sistem pengendalian manajemen ini, auditor akan mampu lebih dalam memahami kondisi yang terjadi, sehingga dapat ditingkatkan menjadi tujuan audit yang sesungguhnya. ( karena cukup bukti yang mendukung permasalahan yang disoroti auditor yang tertuang dalam tujuan audit sementara), atau diabaikan karena terjadi sebaliknya. Di samping itu, berdasarkan hasil review ini auditor dapat mengambil keputusan apakah audit dapat dilanjutkan atau tidak mengingat ketersediaan data yang dibutuhkan dan kebebasan dalam melakukan audit (tidak menghadapi keterbatasan akses dalam melakukan audit).
Efektivitas Organisasi
Pengertian Efektivitas Organisasi
Menurut Bemard (1938:20) Efektivitas Organisasi merupakan kemahiran dalam sasaran spesifik dari organisasi yang bersifat objektif. Menurut suchein dalam bukunya “organizational physchology” mendefinisikan organisasi sebagai kemampuan untuk bertahan menyesuaikan diri, memelihara diri juga bertumbuh, lepas dari fungsi – fungsi tertentu yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
Menurut Etzioni ( 1982:54) adalah bahwa “ efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran.” Oleh sebab itu, maka perlu lebih dipahami lagi mengenai efektivitas organisasi, agar dalam organisasi tercapainya sebuah tujuan yang sudah dirumuskan dalam visi dan misi awal sebuah organisasi. Komaruddin (1994:24) juga mengungkapkan “ efektivitas organisasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu. Menurut Liang (2000:24) juga mengemukakn “ efektivitas organisasi adalah keadaan dan kemampuan suatu kerja yang dilaksanakan oleh manusia untuk memberikan guna yang diharapkan” sedangkan menurut pendapat Gibson (1984:28) mengemukakan bahwa “ efektivitas organisasi adalah konteks perilaku organisasi merupakan hubungan antara produksi, kualitas. Efesiensi fleksibilitas kepuasan. Sifat keunggulan dan pengembangan’’, Menurut Jones (1994), pemahaman para manajer mengenai efektivitas organisasi sangat mempengaruhi kemampuannya guna memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai hasil (value creation). Semakin produktif suatu organisasi dapat maka semakin tinggi value creation yang dicapainya.
Indikator Efektivitas Organisasi
Pandji Anoraga (2000: 178) berpendapat bahwa apabila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, maka sasaran dan tujuan tersebut dikatan efektif. Efektivitas merupakan suatu tindakan dimana tindakan itu akan efektif apabila telah mencapai tujuan yang telah ditentukan. Konsep dasar efektivitas pada aktivitas fungsi SDM (Bayangkara.2008:14) dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan atau pencapaian suatu perusahaan untuk mencapai tujuan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, pemanfaatan hasil program yang telah dilaksanakan dan pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Efektivitas yaitu pada ruang lingkup ini, auditor menekankan perhatiannya pada pencapaian tujuan program dan kegiatan yang sudah ditetapkan, pemanfaatan hasil program, pengaruh pemanfaatan hasil program atau kegiatan terhadap tujuan perusahaan secara keseluruhan. Oleh sebab itu, dalam menilai efektivitas lebih ditekankan mengenai seharusnya perusahaan mengelola sumber daya manusia yang telah dimilikinya sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan.

  1. Kualitas
Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Produktivitas Kerja bahwa Kualitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi, dan harapan.
  1. Kuantitas
Kuantitas sumber daya manuisa adalah banyaknya atau jumlah unit pekerjaan karyawan, karena kuanitas lebih terarah pada jumlah sesuatu. Jika sebuah perusahaan mampu menghasilkan produksi yang banyak, maka itu disebut sebagai kuantitas.
Hubungan Audit Sumber Daya Manusia dengan Efektivitas Kerja Karyawan
Terdapat hubungan yang terkait antara audit SDM dengan peningkatan efektivitas organisasi. Seperti yang ditulis oleh Hasibuan (2006:259) dalam buku yang berjudul Manajemen Sumbes Daya Manusia bahwa audit Sumber Daya Manusia penting dan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui apakah para karyawan bekerja dengan baik dan berprilaku sesuai rencana yang telah ditetapkan baik dari segi Pengadaan, Pelatihan dan Pengembangan, Integrasi, Kompensasi dan PHK.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa audit SDM mampu berperan dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi dimana kemungkinan terdapat adanya masalah yang mampu menimbulkan ketidakefektifan dari organisasi tersebut. Dan dengan adanya audit SDM, diharapkan mampu memberi langkah-langkah korektif atas permasalahan permasalahan yang terjdi di masa mendatang.
Audit manajemen juga sebagai instrumen untuk meningkatkan efektivitas SDM melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Audit pendahuluan
Melakukan observasi ke LotteMart Wholesale Yogyakarta untuk mengetahui latar belakang perusahaan dan mengidentifikasi masalah untuk menetapkan tujuan audit sementara yaitu kriteria, penyebab, dan akibat.
2.      Review dan Pengujian pengendalian sumber daya manusia fungsi SDM
Menelaah kembali bukti-bukti yang diperoleh untuk menentukan apakah tujuan audit sementara dapat dilanjutkan menjadi tujuan audit yang sesungguhnya. Dalam hal ini auditor lebih memahami bukti- bukti yang ada terutama yang berkaitan dengan pengelolaan SDM.
3.      Audit lanjutan
Dari temuan audit yang diperoleh auditor mengelompokan menjadi 4 (empat) bagian yaitu:
a.       Kondisi adalah hasil aktual yang ditemukan auditor selama melakukan observasi.
b.      Kriteria adalah standar, aturan, atau norma yang ada dalam LotteMart Wholesale
c.       Penyebab adalah tindakan riil dari pihak-pihak yang berwenang dalam menangani SDM yang menyebabkan terjadinya kondisi tersebut.
d.      Akibat adalah akibat yang harus dipertanggungjawabkan karena terjadinya perbedaan rill dengan kriteria yang telah ditetapkan.
4.      Pelaporan
Laporan hasil audit harus disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami. Laporan juga harus memuat tentang informasi latar belakang, kesimpulan audit, rekomendasi dan disertai temuan-temuan audit sebagai bukti pendukung kesimpulan tersebut.
Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian sebelumnya yang mendukung dengan penelitian ini adalah:
Tabel 2.1
No
Penulis
Judul
Hasil Penelitian
Perbedaan
Persamaan
1
Reza
Danuari
(2007)
HubunganPelaksanaan
AuditSDM terhadap
Kinerja  PegawaiPada
PT.SuryaDumai
Industri
Audit SDM
mempunyai
hubungan
terhadap
kinerja karyawan
variabel Y
membahas
kepada
kinerja
karyawan
Terdapat
kesamaan dalam
identifikasi
masalah
indikator
variabel X dan Y
2
Daniel
Sutanto
(2007)
Peranan Audit Internal
Tehadap Kepatuhan
Manajemen Perusahaan
(Studi Kasus Pada PT.
Otto    Parmaceutical
Industries. Ltd)
Audit  Internal
mempunyai
Kepatuhan
terhadap
manajemen
perushaan
Variabel  Y
membahas
kepatuhan
manajemen
peusahaan
Terdapat pengaruh yang
signifikan karena adanya
tujuan Audit Internal
terhadap   pelaksanaan
pengendalian    intern
khususnya kepatuahan
manajemen.

 
Penelitian Terdahulu










No
Penulis
Judul
Hasil Penelitian
Perbedaan
Persamaan
3
Lintoman
Sagala
(2009)
Pengaruh pelaksanaan
Audit manajemen
sumber dayamanusia
Terhadap tingkat
produktivitas sumber
dayamanusia (suatu
studi pada PT.Ultrajaya
Milk industry & trading
company Tbk.)
Audit SDM
Mempunyai
hubungan
terhadap tingkat
produktivitas
karyawan
Variabel Y
membahas
tingkat
produktivitas
karyawan
Terdapat kesamaan
dalam indentifikasi
indikator X dan Y
4
Gari Sapto
Nunggroho
(2009)
Pengaruh Audit Sumber
Daya Manusia Terhadap
PrestasiKerja Karyawan
Pada PT. Inti (Persero)
Bandung.
Audit SDM
mempunyai
hubungan
terhadap Prestasi
Kerja Karyawan
Variabel Y
membahas
tingkat
Prestasi
karyawan
Variabel Y dan
Indikatornya.
5
Nurul
Fachriyah
(2009)
Audit manajemen untuk
menilai efektivitas
Fungsi sumber daya
Manusia(Studi   Kasus
pada Rumah Sakit Islam
Aisyiyah Malang)
Audit SDM
mempunyai
hubungan
terhadap
efektivitas fungsi
SDM
Variabel Y
membahas
fungsi SDM
Terdapat
kesamaan dalam
identifikasi
masalah
indikator
6
Risky
Febriana
(2010)
Pengaruh pelaksanaan
Audit manajemen
sumber dayamanusia
Terhadap produktivitas
Sumberdaya manusia
(studi kasus pada PT.
TelekomunikasiIndonesi
a Tbk.)
Pelaksanaan
Audit SDM
terhadap Tingkat
Produktivitas
Karyawan
Variabel Y
Membahas
tingkat
produktivitas
karyawan
Variabel Y dan
Indikatornya
7
Brenda
Tiffani
(2010)
Audit manajemen untuk
menilai efektivitas fungsi
sumber dayaManusia
(studi kasus pada
fakultas x)
Audit
Manajemen
Terhadap
Efektivitas
Fungsi
Sumber Daya
Manusia
Variabel Y
Membahas
Efektivitas
fungsi SDM
Terdapat
kesamaan dalam
identifikasi
masalah
indikator
variabel X dan Y
8
Saiful
Mukminin
(2012)
Peranan audit sumber
daya manusia dalam
meningkatkan efektivitas
kerja karyawan pada
PT. Surya citra televisi
jakarta
Peranan  Audit
SDM terhadap
Efektivitas Kerja
Karyawan
Variabel Y
Membahas
Efektivitas
kerja
karyawan
Variabel Y dan
Indikatornya
9
Lilir
Sundayani
(2013)
Pengaruh Audi Internal
terhadap Good
Corporate Government
(GCG)Survei pada
PT.Dirgantara Indonesia
(Persero)
Pengaruh
pelaksanaan
Audit
Operasional
X = Auidt
Y = Good
Terdapat pengaruh yang
signifikan      antara
pelaksana audit operasi.
Good   Governmance
dengan pengaruh sebesar
93.00% sedangkan 70%
adalah faktor lain yang
tidak diamati dalam
penelitian

 



























                                                                                                                              



No
Penulis
Judul
Hasil Penelitian
Perbedaan
Persamaan
10
Fathoni
septa
charisma
(2013)
Audit Manajemen
Untuk Menilai
Efektivitas Fungsi
Sumber Daya Manusia
Pada PDAM Kabupaten
Situbondo
Audit SDM
mempunyai
hubungan
terhadap
efektivitas
organisasi
Variabel Y
membahas
pada
keefektifan
organisasi
pada
karyawan
Variabel Y dan
Indikatornya

 





Kerangka Konseptual
Penelitian ini menjelaskan tentang seberapa besar pengaruh audit sumber daya manusia terhadap efektivitas organisasi yang dapat dilihat dari fungsi sumber daya manusia seperti Pengadaan, Pelatihan dan Pengembangan, Integrasi, Kompensasi dan PHK pada pegawai PT. Perkebunan Nusantara III. Agar dapat memahami alur berpikir penelitian ini perlu adanya kerangka konseptual yang jelas. Kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ini ditunjukan. Dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dilaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literature (Kuncoro, 2009:52).
Efektivitas organisasi merupakan kemampuannya guna memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai hasil (value creation). Semakin produktif dan efisien suatu organisasi dapat memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya maka semakin tinggi value creation yang dicapainya, dan efektivitas suatu oganisasi dapat dilihat melalui pengadaan, pelatihan dan pengembangan, integrasi, kompensasi dan PHK. Audit sumber daya manusia merupakan pemeriksaan kualitas kegiatan Sumber Daya Manusia secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan.
Hubungan Audit Sumber Daya Manusia dengan Efektivitas Organisasi, terdapat hubungan yang terkait antara audit SDM dengan peningkatan efektivitas organisasi. Seperti yang ditulis oleh Hasibuan (2006:259) dalam buku yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia”, bahwa : Audit Sumber Daya Manusia penting dan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui apakah para karyawan bekerja dengan baik dan berprilaku sesuai rencana. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa audit SDM mampu berperan dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi dimana kemungkinan terdapat adanya masalah yang mampu menimbulkan ketidakefektifan organisasi tersebut. Dan dengan adanya audit SDM, diharapkan mampu memberi langkah-langkah korektif atas permasalahan permasalahan yang terjadi baik dari sisii Pengadaan, Pelatihan dan Pengembangan, Integrasi, Kompensasi dan PHK.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :


 










Gambar 2.1: Kerangka Konseptual

Hipotesis
Hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan pengujian secara empiris. Maka berdasarkan kerangka pemikiran di atas hipotesis sementara adalah:Audit Sumber Daya Manusia berpengaruh positif dan signifikan Terhadap Efektivitas Organisasi Pada Pegawai PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).
            


Itulah sedikit ulasan tentang makalah

untuk lebih jelasnya bisa kalian download dengan format DOC.DISINI!!
Trimakasih wasalamualaikum Wr.Wb.
 

No comments:

Post a Comment