KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT atas kehendaknya maha pengasih atas segala rizky yang ada
dilangit dan di bumi, maha penyayang terhadap seluruh makhluknya, maha mengetahui dan mampu
membolak - balikan hati hambanya.
Syukur
alhamdullillah seiring waktu yang berlalu dan seiring hari yang berganti, tak
terasa tugas makalah ini dapat kami selesaikan. Sholawat serta salam semoga
tetap selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, para keluarganya dan para
sahabat. Walau jauh sekali dari sempurna karna masih banyak kekurangan dan
kekeliruan, tetapi kami telah berusaha dengan segala kekurangan dan
keterbatasan semoga tugas makalah kami membawa berkah untuk kami dan manfaat
untuk seluruh para pembaca.
Akhirnya
dengan penuh berkah dan rahmat kami rasakan dalam penyelesaian tugas makalah
ini atas izin Allah SWT, untuk itu kiranya perkenankanlah kami mengucapkan
terimaksih untuk semua pihak yang telah memberi pengarahan, bimbingan dan
dorongan kepada :
1. Bapak Drs. H. Hartono, MM. selaku ketua
STIE WIDYA GAMA LUMAJANG
2.
Bapak
Noviansyah
Rizal, S.E., MM selaku
ketua program studi AKUNTANSI
3.
Ibu Neny Tri Indrianasari, S.E., M.
M selaku dosen Dosen Sistem Informasi Akuntansi 1
4. Semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini.
Akhirnya kepada
Allah kita kembalikan semuanya, semoga atas kebaikan dan jasa- jasa kalian
dibahas oleh Allah SWT Amin Amin Ya
Robbal Alamin.
Lumajang, 10 Maret 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................... 1
DAFTAR
ISI...................................................................................................... 2
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang............................................................................
3
B. Rumusan
Masalah....................................................................... 4
C. Tujuan
dan Manfaat.................................................................... 4
BAB
II. PEMBAHASAN
A. Tujuan audit untuk pembelian persediaan................................... 5
B. Penjualan Persediaan .................................................................. 8
C. Penggajin Karyawan................................................................... 14
BAB
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kritik
dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pengendalian (controlling) merupakan
salah satu fungsi manajemen dalam mencapaitujuan organisasi,yang merupakan
manifestasidari usaha manajemen untuk mengurangiresiko kerugian dan
penyimpangan dalamsuatu organisasi.Pengendalian Internal yangefektif merupakan
salah satu faktor kunci dalam kesuksesan sebuah organisasi.Dalampengendalian
intern yang efektif, manajemen dan segenap anggota organisasi yang lainakan
memiliki tingkat keyakinan yangmemadai dalam mencapai tujuan dan sasaran suatu
organisasi.Dimana dengan adany sistem pengendalian intern yang efektif,dapat
membantu dalam mencapai tujuan organisasi yang antara lain dalam hal
efisiensi,mengurangi resiko kerugian,dan menghasilkan suatu laporan keuangan
yang andal dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Dengan semakin dominannya penggunaan
komputer dalam membantu kegiatan operasional diberbagai perusahaan,mak
diperlukan standar-standar yang tepat sebagai alat pengendali internal untuk
menjamin bahwa data elektronik yangdiproses adalah benar.Sehingga data elektronik
tersebut menghasilkan pelaporan keuangan perusahaan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah yang penulis ambil untuk penyusunan makalah ini yaitu :
1.
Apakah Tujuan audit untuk pembelian persediaan
2.
Tujuan audit dalam penjualan
persediaan
3.
Tujuan audit dalam penggajian
karyawan
A.
Tujuan dan
Manfaat
Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
1.
Untuk mengetahui apakah Tujuan audit untuk pembelian persediaan
2.
Untuk mengetahui tujuan audit dalam penjualan persediaan.
3.
Untuk mengetahui tujuan audit
dalam penjualan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Audit Pengendalian Pembelian persediaan
Jejak
audit untuk pembelian persediaan meliputi hubungan antara permintaan pembelian,
pesanan pembelian, dan menerima laporan faktur vendor untuk pembayaran. Semua
dokumen ini akan terkait dengan cek atau transaksi EFT digunakan untuk membayar
faktur dan dicatat dalam Pencairan Cash Journal. Selain itu, dokumen-dokumen
ini semua akan terkait dengan jurnal yang dibuat untuk mencatat pembelian itu. Akan
ada nomor rekening buku besar di bagian bawah setiap kolom dalam jurnal.
Referensi jurnal akan muncul di General Ledger, Inventory Ledger, dan Hutang
ledger.
Sistem pemrosesan pembelian:
1. Fungsi pembelian dimulai dengan mengenali
kebutuhan untuk menambah persediaan kembali melalui observasi cetatan
persediaan. Informasi ini dikirim ke proses pembelian dan utang usaha.
2. Proses pembelian menentukan jumlah
yang akan dipesan, memilih pemasok, dan membuat pesanan pembelian, dan
informasi akan dikirim ke pemasok dan proses utang usaha.
3. Beberapa waktu perusahaan akan
menerima barang persediaan danri pemasok , yang kemudian barang akan dikirim ke
toko dan gudang.
4. Informasi mengenai penerimaan barang
digunakan untuk memperbaharui catatan persediaan.
5.
Proses utang usaha menerima faktur
dari pemasok.
6. Buku besar menerima informasi
ringkasan dari utang usaha (kenaikan total dalam kewajiban) dan pengendali
persediaan (keknaikan total dalam persediaan).
Sistem
Manual
Sistem pembelian manual dapat diaplikasikan untuk perusahaan
menufaktur dan ritel. Perbedaannya terletak pada cara berbagai transaksi
diotorisasi, yaitu perusahaan manufaktur membeli bahan baku untuk produksi dan
keputusan membelinya diotorisasi oleh perencanaan dan pengendalian produksi.
Sedangkan perusahaan ritel membeli barang jadi untuk dijual kembali dan
keputusan membelinya diotorisasi oleh fungsi pengendalian persediaan .
Pengendalian
Persediaan
Perusahaan mengurangi persediaannya dengan mentransfer bahan
baku ke dalam proses produksi (siklus konversi) dan menjual barang jadi ke
pelanggan (siklus pendapatan).
Ketika
persediaan jatuh ke titik pemesanan ulang yang telah ditentukan, staf
administrasi akan membuat permintaan pembelian (purchase requisition).
Tergantung
dari metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan persediaan,
permintaan pembelian terpisah akan dibuat untuk tiap barang atau cara lainnya,
sebuah permintaan pembelian dapat berisi beberapa jenis barang.
Departemen
Pembelian
Departemen pembelian menerima permintaan pembelian,
menyortirnya berdasarkan nama pemasok jika ;perlu, dan membuat pemesana
pembelian (purchase order – PO). 2 salinan PO, salinan pertama akan
dikirim utang usang sebagai file utang usaha tunda dan salinan kedua akan
disimpan dalam bentuk file pesanan pembelian terbuka (open purchase order
file).
Pengendalian
persediaan menyediakan informasi berupa alamat pemasok utama, jumlah pesanan
ekonomis (economic order quantity – EOQ).
Bagian
Penerimaan
·
Penerimaan persediaan à yaitu barang yang tiba dari pemasok
direkonsiliasi dengan salinan PO yang disebut salinan kosong (blind copy).
Salinan kosong adalah alat yang penting dalam mengurangi eksposur. Tujuannya
adalah untuk memaksa staf administrasi bagian penerimaan menghitung dan
memeriksa persediaan dalam mengisi laporan penerimaan.
·
Pembuatan laporan penerimaan à laporan penerimaan (receiving
report) terdiri dari beberapa bagian yang menyatakan jumlah dan kondisi
persediaan. Terdiri dari 5 salinan, salinan pertama menyertai persediaan fisik
di gudang, salinan kedua dikirim ke departemen pembelian yang akan
merekonsiliasi dengan file PO terbuka dan jika benar maka akan ditutup sebagai
file pesanan (closed purchase order file). Salinan ketiga dikirim ke
bagian pengendalian persediaan dan salinan keempat dikirim ke bagian utang
usaha yaitu file tunda utang usaha, serta salinan terakhir disimpan di bagian
penerimaan.
Bagian
Utang Usaha
Bagian utang usaha telah meneriima dan sementara menyimpan
berbagai salinan permintaan pembelian, pesanan pembelian, dan laporan
penerimaan. Dokumen formal yang menyediakan adalah faktur pemasok (supplier’s
invoice). Jika faktur belum diterima maka akan menunda pencatatan
kewajiban, dan setelah faktur diterima maka bagian utang usaha akan merekonsiliasi
informasi finansial dengan berbagai file tunda dan mencatat transaksi pembelian
ke rekening pemasok dan buku pembantu utang usaha. Setelah mencatat semua
kewajiban, staf adm. Bagian utang usaha akan mentransfer semua dokumekn sumber
(permintaan pembelian, pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur) ke
file utang usaha terbuka (open accounts payable file) yang diatur
berdasarkan tanggal jatuh tempo pembayaran untuk memastikkan bahwa utang
dibayar pada tanggal terakhir yang diizinkan tanpa melewati tanggal jatuh tempo
dan kehilangan diskon.
Sistem
Voucher Utang
Sistem voucher utang (voucher payable system)
digunakan sebagai alternatif dari prosedur utang usaha. Sistem ini, bagian
utang usaha menggunakan bukti kas keluar (cash disbursement voucher) dan
membuat nomor register voucher. Voucher memberikan penendaian yang lebih baik
atas pengeluaan kas, dan memungkinkan perusahaan mengonsolidasikan beberapa
pembayaran ke pemasok yang sama melalui voucher sehingga mengurangi jumlah cek
yang ditulis. Bagian utang usaha mencatat voucher dalam nomor register
voucheyr.
Bagian
utang usaha menyimpan bukti kas keluar bersama dengan dokumen sumber
pendukungnya dalam file voucher utang (voucher payable file), yang sama
dengan file utang usaha terbuka.
Bagian
Buku Besar
Bagian buku besar menerima voucher jurnal dari bagian utang
usaha dan sebuah ringkasan akun dari bagian pengendalian persediaan. Selain itu
merekonsiliasi pengendali persediaan serta ringkasan buku pembantu persediaan.
B. Audit
pengendalian penjualan persediaan
Jejak
audit untuk penjualan persediaan menghubungkan pesanan pelanggan, order
penjualan, dan dokumen pengiriman ke faktur penjualan. Dokumen-dokumen ini
berkaitan dengan jurnal pencatatan penjualan barang dagangan tersebut. Faktur
juga akan berkaitan dengan kas yang diterima dari pelanggan dan entri jurnal
untuk mencatat penerimaan tersebut.
Pesanan penjualan dapat dilakukan secara over-the-counter,
atau melalui telepon, surat, representatif penjualan traveling (traveling sales
representative), fax, atau pertukaran data elektronika (electronika data
interchage). Barang-barang dapat diambil sendiri oleh pelanggan atau dikirimkan
oleh penjual. Transaksi penjualan ini biasanya dicatat dengan menggunakan
system komputer yang dapat memproses transaksi secara berurutan atau metode
pemrosesan batch. Aktivitas pengendalian selama transaksi penjualan berlangsung
harus disesuaikan dengan perubahan situasi. Sesungguhnya setiap perusahaan yang
memerlukan audit mempunyai system akuntasi yang terkomputerisasi (computerized
accounting system). Karenaitu, makalah ini berfokus pada bagimana manajemen
mengimplementasikan aktivitas pengendalian dengan menggunakan prosedur dengan
menggunakan prosedur pengendalian yang terperogram, Bahwa terdapat dua jenis pengendalian
dua jenis pengendalian dengan komputer:
·
Pengendalian umum yang berhubungan dengan lingkungan
komputer dan mempunyai pengaruh pervasive terhadap aplikasi komputer.
·
Pengendalian aplikasi yang berhubungan dengan setiap
aplikasi akuntansi yang terkomputerisasi, seperti siklus pengeluaran
DOKUMEN
DAN CATATAN YANG UMUM
Sejumlah
dokumen dan catatan yang digunakan oleh perusahaan besar dalam penrosesan
transaksi penjualan kredit seringkali mencangkup hal –hal berikut:
a. Pesanan pelanggan. Pemintaan barang
dagang oleh pelanggan yang diterima langsung dari pelanggan, atau melalui
wiraniaga (salesperson)
b. Pesanan penjualan. Formuloir yang
menunjukan deskripsi, kuantitas, dan data lainnya yang berkaitan dengan pesanan
pelanggan.
c. Dokumen pengiriman. Formulir yang
digunakan untuk menunjukan rincian dan tanggal setiap pengiriman.
d. Faktur penjualan. Formulir yang
menyatakan penjualan tertentu, termasuk jumlah yang terutang, syarat, dan
tanggal penjualan.
e. Daftar harga yang diotorisasi.
Daftar atau file induk komputer yang berisi harga barang-barang yang
diotorisasi yang ditawarkan untuk dijual
f. File transaksi penjualan. File
komputer yang berisi transaksi penjualan yang telah diselesaikan.
g. Jurnal penjualan. Daftar jurnal dari
transaksi penjualan yang telah diselesaikan
h. File induk pelanggan. File yang
berisi informasi tentang penririman dan penaghan pelanggan serta batas kredit
pelanggan
i.
File induk piutang usaha. File yang berisi informasi tentang
transaksi dan saldo dari setiap pelanggan. File ini berfungsi sebagai dasar
untuk menyusun buku pembantu piutang usaha.
j.
Laporan bulanan pelanggan. Laporan yang dikirim setiap
pelanggan yang menunjukan saldo awal, transaksi selama bulan berjalan, dan
saldo akhir.
Fungsi-fungsi
Pemrosesan
transaksi pendapatan mencangkup fungsi-fungsi pendapatan berikut:
a. Meprakarsipenjualan.
Permintaan oleh sebuah perusahaan untuk melakukan transaksi penjualan dengan
perusahaan lain, meliputi:
·
Penerimaan pesanan pelanggan
·
Persetujuan kredit
b. Pengiriman Barang dan Jasa. Pengiriman fisik atau penyerahan
barang dan jasa, meliputi:
·
Pemenuhan pesanan penjualan
·
Pengiriman pesanan penjualan
c. Pencatatan
penjualan . Pengakuan formal atas pendapatan oleh perusahaan, meliputi:
·
Penagihan pelanggan
·
Pencatatan penjualan
Setiap fungsi utama harus diberikan kepada individu atau
departemen yang berbeda, dengan melakukan pemisahan tugas yang memadai.
Fungsi-fungsi, aktivitas pengendalian yang berlaku, asersi yang relevan, dan
tujuan audit spesifik akan dijelaskan bagian berikut.
Meprakasai Penjualan
Pada umumnya, memprakasai transaksi merupakan proses
disetujuinya transaksi itu dengan pihak ketiga yang independent. Banyak
perusahaan besar memisahkan subfungsi berikut, perusahaan yang dikelolah oleh
pemiliknya (owner-managed entities) dapat menggabungkan fungsi-fungsi ini dan
mengoffset pemisahan tugas yang ideal dengan kelalaian signifikan yang
dilakukan oleh manager - pemilik. Proses disetujuinya kredit trutama penting
dalam konteks penjaminan bahwa barang-barang yang dikirimkan telah dibayar
secara tepat waktu.
Penerimaan Pesanan Pelanggan
Pesanan penjualan dari pelanggan harus diterima hanya
apabila sesuai dengan criteria yang diotorisasi oleh manajemen. Kriteria
tersebut biasanya memberikan persetujuan khusus atas pesanan yang dilakukan
oleh departemen pesanan penjualan dengan menggunakan terminal komputer untuk
menetukan bahwa pelanggan tercantum dalam file induk pelanggan, dan biasanya
memiliki batas kredit yang telah disetujui.
Persetujuan Kredit
Persetujuan kredit diberikan oleh department kreditv sesuai
dengan keebijakan kredit department dan batas kredit yang diotorisasi untuk
setiap pelanggan. Biasanya komputer dapat diprogram penjualan yang
diantisifasi, dengan batas kredit pelanggan dalam file induk pelanggan yang disetujui.
Pengecekan atas kredit seluruh pelanggan baru harus selalu dilakukan, yang
dapat mencangkup perolehan laporan kredit dari lembaga pemberi peringkat
seperti dun dan Branstreet. Persetujuan kredit menunjukan apakah karyawan
bagian kredit yang berwenang telah mengikuti prosedur yang berlaku ketika
menerima pelanggan baru dan mencata informasi kredit tambahan ke file induk
pioutang usaha. Pengendalian atas
persetujuan kredit dirancang untuk mengurangi resiko pencatatan setiap
transaksi pendapatan pada jumlah yang melebihi jumlah kas yang diharapkan akan
direalisasi dari transaksi tersebut. Jadi, hal ini berhubungan dengan asersi
penilaian atau alokasi dari transaksi penjualan (VA1). Tentu saja, ekspektasi
terhadap dapat direalisasikan jumlah-jumlah tersebut akan berubah sepanjang
waktu, yang mengakibatkan diperlukannya suatu penyisihan untuk piutang tak
tertagih. Pengendalian atas persetujuan kredit juga akan memungkinkan manajemen
membuat estimasi yang lebih andal atas besarnya penyisihan tang diperlukan
tersebut. Dengan demikian, pengendalian ini juga berhubungan dengan asersi
penilaian atau alokasi untuk penyisihan piutang tak tertagih (VA5)
Pengiriman barang atau jasa
Pengiriman barang atau jasa merupakan peristiwa ekonomi yang
menggambarkan pergantian / perubahan (change) hak dan penetapan hak atas
piutang.
Pemenuhan pemesanan penjualan
Kebijakan perusahaan umumnya melarang mengeluarkan
barang-barang dari gudang tanpa adanya pesanan penjualan yang disetujui.
Selanjutnya, komputer dapat diprogram untuk mencocokcn item-item pada pesanan
penjualan yang disetujui. Prosedur pengendalian ini dirancang untuk menghindari
pemindahan barang yang tidak diotorisasi dari persediaan. Gudang penyimpanan
dapat menerima salinan pesanan penjualan yang telah disetujui secara elektronik
sebagai otorisasi untuk memenuhi pesanan dan mengeluarkan barang ke departemen
pengiriman
Pengiriman Pesanan Penjualan
Pemisahan tanggung jawabatas pengiriman barang dengan
persetujuan dan pemenuhan pesanan akan membantu mencegah petugas pengiriman
melakukan pengiriman yang tidak diotorisasi. Di samping itu, pengendalian
manual yang penting juga mengharuskan petugas pengiriman melakukan pengecekan
independent untuk menentukan
a.
Bahwa barang yang diterima dari gudang disertai dengan
otorisasi yang sesuai
b.
Bahwa pesanan telah dipenuhi dengan benar (barang yang
diterima sesuai dengan rincian yang ada dalam pesanan penjualan) (EO1).
Pencatatan Penjualan
Proses pencatatan penjualan meliputi penyiapan dan
pengiriman faktur penjualan bernomor urut ke pelanggan (penagihan pelanggan)
serta pencatatan faktur penjualan secara akurat dan dalam periode akuntansi
yang benar (pencatatan penjualan)
Penagihan
Pelanggan (billing customers)
Perhatian
utama auditor mengenai penagihan adalah bahwa pelanggan telah ditagih
1.
Untuk seluruh penagihan
2.
Hanya pengiriman actual (tidak ada
duplikat penagihan atau transaksi fiktif)
3.
Pada harga yang telah diotorisasi
4.
pengendalian yang dirancang untuk
mengurangi resiko kelalaian, duplikasi, penetapan harga yang tidak benar, dan
jenis kesalahan lainnya dalam proses penagihan (yang berhubungan dengan tujuan
audit spesifik) mencangkup berikut ini:
·
Komputer mencocokan informasi pada faktur penjualan dengan
pesanan penjualan dan informasi pengiriman (EO1)
·
Komputer mencocokan harga jual dengan daftar harga yang
diotorisasi dan harga pada pesanan penjualan ketika menyiapkan faktur penjualan
(VA1)
Pencatatan Penjualan
Dalam system yang terkomputrisasi, file transaksi penjualan
dibuat dalam proses penagihan digunakan untuk
1.
Memperbaharui (up date): piutang uasaha persediaan , dan
file induk buku besar
2.
Membuat jurnal penjualan dan ikhtisat transaksi buku besar
yang menunjukan pemostingan kesetiap akun buku besar.
System Lustratif Untuk Memproses Penjualan Kredit
Informasi yang penting untuk mendokumentasikan pemahaman
auditor atas pengendaliann internal.
1.
Fungsi-fungsi kunci
2.
Dokumtasi jejak audit
3. Laporan utama
yang dihasilkan oleh system
4.
Program serta file komputer yang tercangkup dalm system
akuntansi
Setiap salinan dokumen tidak boleh didokumentasikan dalam
bagan arus, sebagaimana auditor hanya memerlukan pemahaman yang cukup atas
rencana audit. Bagan arus tersebut juga mengikuti jejak transaksi sejak
dimulainya transaksi itu sampai pencatatannya kedalam buku besar, yang
mendukung laporan keuangan. Auditor juga harus mendokumentasikan aktivitas atau
prosedur pengendalian yang penting yang mungkin telah diselesaikan melalui
ikhtisar tertulis singkat yang mirip dengan salah satu yang diikuti
Perolehan Pemahaman Dan Penilain Resiko Pengendalian
Auditor harus memperoleh pemahaman atas siklus penjualan
yang mencukupi untuk merencanakan audit. Yaitu,
1. Mengidentifikasi
jenis salah saji yang potensial
2. Mempertimbangkan
factor-faktor yang mempengaruhi resiko salah saji yang material
3. Merancang
pengujian subtantif
Jika auditor merencanakan untuk menilai resiko pengendalian
pada tingkat yang rendah untuk asersi siklus pendapatan, mak dia biasanya akan:
·
Menguji keefektifan pengendalian umum
·
Menggunakan tekhnik audit berbantuan komputer (CCATs) untuk
mengevaluasi keefektifan pengendalian yang deprogram
·
Menguji keefektifan prosedur tindak lanjut atas pengecualian
yang ditunjukan oleh pengendalian terprogram.
C. Audit Penggajian Karyawan
Pemrosesan gaji pada kenyatannya merupakan sistem pembelian
kasus khusus. Secara teori, cek gaji dapat diproses melalui sistem utang usaha
dan pengeluaran kas regular.
Adapun kelemahan dari sistem ini antara lain:
1. Perusahaan dapat mendesain prosedur pengeluaran
umum yang diterapkan untuk semua pemasok.
2. Prosedur pengeluaran umum didesain
untuk mengakomodasi arus transaksi yang relative lancer.
3. Penulisan cek kepada karyawan
memerlukan pengendalian khusus.
Sistem penggajian memiliki tugas-tugas utama yaitu dimulai
dari personalia, produksi, akuntansi biaya, penggajian, departemen utang,
pengeluaran kas, dan buku besar umum.yang di jelaskan sebagai berikut :
·
Departemen Personalia. Departemen personalia menyiapkan dan
menyerahkan ke departemen penggajian berbagai formulir kegiatan personalia.
·
Departemen Produksi. Karyawan produksi menyiapkan dua
jenis kartu catatan waktu kerja: kartu pekerjaan dan kartu waktu.
·
Pembaruan Akun Barang Dalam Proses. Setelah departemen akuntansi biaya
mengalokasikan biaya tenaga kerja ke akun WIP sebagai tenaga kerja langsung
atau overhead, pembebanan ini dirangkum dalam rangkuman distribusi tenaga
kerja dan diteruskan ke departemen buku besar umum.
·
Menyiapkan Penggajian. Departemen penggajian menerima tariff
pembayaran dan data pemotongan gaji dari departemen personalia dan data jam
kerja dari departemen produksi. Staf administrasi di departemen ini melakukan
pekerjaan berikut:
1. Menyiapkan daftar gaji yang
menunjukkan pembayaran bruto, pemotongan, pembayaran lembur, dan pembayaran
bersih.
2. Memasukkan informasi di atas ke
catatan penggajian karyawan.
3. Menyiapkan cek gaji untuk karyawan.
4. Mengirim cek gaji ke pengeluaran kas
dan salinan daftar gaji ke utang.
5. Menyimpan kartu waktu, formulir
kegiatan personalia, dan salinan daftar gaji.
·
Menyiapkan Akun Hutang. Staf administrasi utang usaha
memeriksa kebenaran daftar gaji dan menyiapakan dua salinan tanda terima
pengeluaran kas sejumlah gaji tersebut.
·
Menyiapkan Pengeluaran Kas. Staf administrasi menerima tanda
terima pengeluaran kas dan daftar gaji. Satu cek untuk seluruh jumlah gaji
ditulis dan disetor ke akun gaji.
·
Menyiapkan Buku Besar Umum. Departemen buku besar umum menerima
rangkuman distribusi tenaga kerja dari bagian akuntansi biaya dan tanda terima
pengeluaran kas dari utang usaha.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengendalian (controlling) merupakan salah satu fungsi manajemen dalam
mencapaitujuan organisasi,yang merupakan manifestasidari usaha manajemen untuk mengurangiresiko
kerugian dan penyimpangan dalamsuatu organisasi.Pengendalian Internal
yangefektif merupakan salah satu faktor kunci dalam kesuksesan sebuah
organisasi
B. KRITIK DAN SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun sedemikian rupa
walaupun masih belum sempurna. Jika ada yang kurang di dalam karya tulis ini,
kami mohon masukan dari para pembaca agar dalam pembuatan karya tulis
selanjutnya bisa lebih baik lagi. Terima kasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Itulah sedikit ulasan tentang makalah tersebut.
untuk lebih jelasnya bisa kalian download dengan format DOC.DISINI!!
Trimakasih wasalamualaikum Wr.Wb.
untuk lebih jelasnya bisa kalian download dengan format DOC.DISINI!!
Trimakasih wasalamualaikum Wr.Wb.
No comments:
Post a Comment