ANALISIS BIAYA VOLUME DAN LABA
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmatnya
kepada kelompok kami sehingga atas berkat dan rahmat serta karunia-Nyalah
kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis
Biaya, Volume dan Laba”.
Terima kasih kami sampaikan juga
kepada dosen Akuntansi Manajemen yang
telah memberikan materi bagi kami untuk mengerjakan tugas ini, sehingga kami
menjadi lebih mengerti dan memahami tentang Analisis Biaya, Volume dan Laba, tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada seluruh pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung
telah membantu dalam upaya penyelesaian makalah ini baik mendukung secara moril
maupun materil.
Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Widya Gama. Ibarat pepatah
“Tak Ada Gading Yang Tak Retak”, maka begitu pulalah dengan halnya makalah ini,
walaupun kami telah berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi kami menyadari
bahwa masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Untuk itu, saran dan kritik tetap kami harapkan demi perbaikan makalah
ini. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Terima Kasih.
Lumajang, 28 September 2016
Penulis
Daftar
Isi
KATA
PENGANTAR ........................................................................................ 1
DAFTAR
ISI ....................................................................................................... 2
BAB
I PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Biaya
Tetap, Biaya Variabel, dan Biaya Semi Variabel...
3
1.2 Pentingnya Analisis Biaya, Volume dan Laba..................................... 4
1.3 Metode – Metode Analisis Volume dan Laba.........................................
8
1.4 Kegunaan dan keterbatasan Analisis Biaya, Volume dan
Laba........ 9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 11
BAB 1
PEMBAHASAN
1.1 Perngertian
Biaya Tetap, Biaya Variable Dan Biaya Semi Variabel
·
.
Biaya Variabel (variable costs)
Biaya
Variabel adalah biaya yang secara total berubah sebanding dengan aktivitas atau
volume produksi dalam rentang relevan tetapi perunit bersifat tetap. Bahan
langsung dan tenaga kerja langsung dapat digolongkan sebagai biaya variabel. Contoh
lain dari biaya variabel adalah komisi penjualan, biaya pengiriman barang,
pengerjaan ulang, unit-unit yang rusak, bahan baku tidak langsung, tenaga kerja
tidak langsung, jasa umum, waktu pengadaan, alat-alat kecil.
Dalam perusahaan dagang, semua biaya
produksi dan beberapa biaya pemasaran dan administrasi merupakan biaya
variabel, tetapi pada perusahaan manufaktur tidak semua biaya produksi
pabrikasi adalah variabel, sebagian dari biaya produksi adalah bersifat tetap.
Sedangkan pada perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, biaya variabel
adalah tenaga kerja, bahan yg digunakan untuk melaksanakan jasa dan beberapa
bagian biaya overhead
·
Biaya
Tetap (Fixed Costs)
Biaya Tetap adalah biaya yang secara
total tetap dalam rentang relevan (relevant range) tetapi perunit berubah.
Contoh biaya tetap adalah biaya gaji, biaya sewa, pajak bumi dan bangunan,
asuransi.
Rentang relevan merupakan tingkat kegiatan dimana biaya
tetap tertentu tidak akan diubah meskipun volume berubah. Untuk tujuan
perencanaan biaya tetap dipandang sebagai beban tetap deskresioner dan biaya
tetap terikat.
Beban tetap deskresioner merupakan pengeluaran biaya yang
timbul karena kebijakkan manajemen. Contoh iklan, penelitian, program
pengembangan manajemen, sumbangan sosial.
Biaya tetap terikat merupakan
pengeluaran biaya yang membutuhkan suatu seri pembayaran dalam jangka waktu
yang panjang atau lama. Contoh penyusutan pabrik dan bangunan jika menggunakan
metode garis lurus, pajak bumi dan bangunan, asuransi, gaji manajemen dan
karyawan, utang jangka panjang, beban bunga
·
Biaya
Semi Variabel
Biaya Semi Variabel adalah biaya
yang pada aktivitas tertentu memperlihatkan karakteristik biaya tetap maupun
biaya variabel. Contoh biaya campuran adalah biaya listirk, telepon, air, gas,
bensin, perlengkapan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, biaya pensiun,
pajak penghasilan, asuransi jika kelompok karyawan, biaya perjalanan dinas,
biaya hiburan dan pemeliharaan.
Biaya bertahap disebut juga dengan biaya semi
tetap. Biaya semi tetap adalah biaya yang berubah dengan volume secara tetap.
Contoh biaya semi tetap adalah gaji penyelia.
1.2 Pentingnya
Analisis Biaya, Volume Dan Laba.
Analisis
Biaya, Volume dan Laba merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan.
Suatu
analisa yang menggambarkan bagaimana perubahan biaya variabel, biaya tetap,
harga jual, volume penjualan dan bauran penjualan akan mempengaruhi laba
perusahaan.Analisis ini merupakan instrumen yang lazim dipakai untuk
menyediakan informasi yang bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan
keputusan, misal : dalam menetapkan harga jual produk.Proses analisis
ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan masalah dengan
bertumpukan pada pemahaman terhadap pola-pola perilaku biaya
perusahaan.Analisis biaya volume laba (cost profit analysis) merupakan
alat yang berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan, khususnya jangka
pendek, karena analisis ini menekankan pada keterkaitan antara biaya, jumlah
yang dijual, dan harga. Analisis biaya volume laba juga dapat menjadi alat yang
berharga untuk mengidentifikasi luas dan besarnya masalah ekonomi yang dihadapi
perusahaan dan membantu menunjukkan secara tepat jawaban yang diperlukan.
·
Analisis
biaya volume laba dapat diterapkan dalam banyak hal, diantaranya adalah :
1. Menentukan harga jual produk atau
jasa.
2.
Memperkenalkan produk atau jasa
baru.
3.
Mengganti peralatan.
4.
Memutuskan apakah produk atau jasa
yang ada seharusnya dibuat di dalam perusahaan atau dibeli dari luar
perusahaan.
5.
Melakukan analisis apa yang akan
dilakukan, jika sesuatu dipilih oleh manajemen.
Asumsi-Asumsi
Dari Analisis Biaya Volume Laba
Sebelum
bahasan analisis biaya volume laba lebih jauh dibahas,maka terlebih dahulu
dijabarkan bagaimana asmsi-asumsi yang mendasari analisis CVP:
1.
Semua biaya diklasifikasikan sebagai
biaya variabel dan tetap
2.
Fungsi jumlah biaya adalah linier
dalam kisaran relevan
3.
Fungsi jumlah pendapatan adalah
linier dalam kisaran relevan, harga jual dianggap konstan
4.
Hanya terdapat satu pemicu biaya :
volume unit produk / rupiah penjualan
5.
Tidak ada persediaan
Selain
itu beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
1.
Linearitas dan Rentang yang relevan
Model
CVP mengasumsikan bahwa pendapatan dan total biaya adalah linear pada rentang
aktivitas yang relevan.Meskipun perilaku biaya sebenarnya tidak relevan dengan
rentang output yang terbatas,total biaya yang diharapkan meningkat mendekati
tingkat yang linear.
2.
Mengidentifikasi biaya tetap dan
biaya variable untuk ananlisis CVP
Pada
analisis jangka pendek ,biaya tetap yang relevan adalah biaya tetap yang
diperkirakan berubah sehubungan dengan peluncuran produk baru Untuk mengukur
biaya variable
perunit,
akuntanmanajemen harus teliti memasukkan semua biaya variable yang
relevan,tidak hanya biaya produksi tapi juga biaya penjualan dan biaya
distribusi.
PERAN STRATEGIS ANALISIS CVP
Analisis
CVP dapat membantu perusahaan untuk melaksanakan strateginya dengan cara
memberikan informasi mengenai bagaimana perubahan volume penjualan memengaruhi
biaya dan laba. Dan memberikan sarana untuk memprediksi implikasi pertumbuhan
penjualan terhadap laba. Analisis CVP juga penting untuk digunakan dalam
perhitungan biaya siklus hidup maupun perhitungan biaya berdasarkan target.
Demikian pula membantu perhitungan biaya berdasarkan target pada tahap-tahap
awal tersebut dengan cara menunjukkan pengaruh laba dari berbagai alternatif
desain produk yang memiliki biaya target yang berbeda-beda. Lalu keputusan
produksi meliputi kapan mesin harus diganti, jenis mesin apakah yang akan
dibeli, kapan melakukan otomatisasi proses, dan kapan melakukan alih daya
operasi produksi.
·
TITIK IMPAS
Titik
impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya atau titik
dimana laba sama dengan nol.
Ø
Tujuan mencari titik impas
Ø
Mencari tingkat aktivitas dimana pendapatan sama dengan biaya
Ø
Menunjukkan suatu sasaran volume penjualan minimal yang harus diraih perusahaan .
Ø
Mengawasi kebijakan penetapan harga
Ø
Memungkinkan perusahaan mengetahui apakah mereka beroperasi dekat / jauh
dari titik impas.
Ada beberapa metode untuk menghitung titik impas
perusahaan dalam memproduksi produknya yaitu:
1.
Metode Matematika
|
|
atau
|
pada titik impas laba bersihnya
adalah nol. Titik impas dapat dihitung dengan mencari titik dimana penjualannya
sama dengan jumlah biaya variabel ditambah biaya tetapnya.
2.
Metode Kontribusi Unit
Metode
dimana unit yang terjual memberikan suatu jumlah marjin kontribusi tertentu
yang akan menutupi biaya tetap. Titik impas dapat diperoleh dari jumlah biaya
tetap dibagi dengan margin kontribusi yang dihasilkan oleh setiap unit yang
terjual yakni sebagai berikut :
|
Untuk
mengetahui titik impas penjulan (Rp) adalah sebagai berikut
|
Margin kontribusi adalah selisih
antara harga jual perunit dan biaya variabel per unit besaran untuk menutup
biaya tetap dan memberikan keuntungan per unit.
Rumus kontribusi margin per unit = harga jualper unit – biaya variable
per unit.
1.3 Metode – Metode Analisis Volume dan Laba
·
Metode
Menetapkan Tujuan Laba
a. Metode
priori, tujuan laba mendominasi perencanaan. Pertama tama manajemen
menentukan tingkat pengembalian yang diinginkan dan berusaha untuk
merealisasikannya melalui perencanaan.
b. Metode
posteriori, tujuan laba berada di bawah perencanaan dan diidentifikasikan
sebagai hasil dari perencanaan.
c. Metode
pragmantis, manajemen menggunakan suatu standar laba yang telah diuji dan
dibuktikan melalui pengalaman.
·
Metode
Untuk Memisahkan Biaya Variabel Dan Biaya Tetap
1. Metode Titik Tertinggi dan Terendah
Adalah suatu metode dalam menghitung biaya tetap dan biaya variabel dengan
menggunakan dua titik yang berbeda yaitu titik tertinggi dan titik terendah.
2. Metode Titik Sebaran (Scattergraph
Method) Adalah suatu plot dari biaya terhadap tingkatan kegiatan dimasa lalu.
Metode scattergraph juga menunjukkan setiap perubahan yang berarti dalam
hubungan antara biaya dan kegiatan pada tingkatan kegiatan yang berbeda.
3. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square
Method) Metode ini memisahkan biaya menjadi tetap dan variabel dengan
menggunakan persamaan secara matematis.
·
Metode
Titik Impas
Metode Matematika
Titik
impas dapat ditentukan secara matematis atau grafis dan dapat pula dinyatakan
dalam unit penjualan maupun rupiah penjualan.
Metode
Kontribusi Unit
Metode
dimana unit yang terjual memberikan suatu jumlah marjin kontribusi tertentu
yang akan menutupi biaya tetap.
1.4 Kegunaan dan Keterbatasan Analisis Biaya,
Volume Dan Laba
A.
Kegunaan
Analisis Biaya, Volume Dan Laba
1. Perencanaan laba menyediakan suatu pendekatan
yang disiplin atas
identifikasi
dan penyelesaian masalah.
2. Perencanaan laba menyediakan pengarahan ke
semua tingkatan
manajemen.
3. Perencanaan laba meningkatkankoordinasi. Hal
tersebut
memberikan
suatu cara untuk menyesuaikan usaha-usaha dalam
mencapai
cita-cita.
4. Perencanaan laba menyediakan suatu cara untuk
memperoleh ide
dan
kerja sama dari semua tingkatan manajemen.
5. Perencanaan laba menyediakan suatu tolok ukur
untuk
mengevaluasi
kinerja aktual dan meningkatkan kemampuan dari
individu-individu.
B.
Keterbatasan
Analisis Biaya, Volume Dan Laba
1. Prediksi bukan suatu ilmu pengetahuan pasti,
ada sejumlah
pertimbangan
dalam estimasi manapun. Perencanaan laba harus
didasarkan
pada prediksi atau kejadian di masa depan sehingga
besar
kemungkinan terjadi kesalahan.
2. Perencanaan
laba dapat memfokuskan perhatian manajemen pada cita-cita (seperti tingkat produksi yang
tinggi atau tingkat penjualan kredit yang tinggi) yang tidak selalu sesuai dengan tujuan keseluruhan dari
organisasi.
3. Perencanaan laba harus memperoleh komitmen dari manajemen puncak dan kerja sama dari semua anggota
manajemen.
4. Penggunaan anggaran secara berlebihan sebagai alat evaluasi dapat menyebabkan perilaku disfungsional.
5. Perencanaan laba tidak menghilangkan atau menggantikan peranan
administrasi. Rencana laba didesain untuk menyediakan informasi yang terinci
yang memungkinkan eksekutif mengarahkan perusahaan ke tujuan organisasi.
6. Penyusunan perencanaan laba memakan waktu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rudianto.2016. Akuntansi Manajemen.Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
2. Hansen, Don R. dan Maryanne M.
Mowen. 2011. Akuntansi Manejerial.Terjemahan.
Jakarta: Salemba Empat.
3. Kusnadi, Arifin Zainul dan Syadeli
Moh. 2001. Akuntansi Manajemen.Malang:
Gramedia Indonesia.
No comments:
Post a Comment