AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN
Pengertian Audit Manajemen
Menurut Agoes (2004:175) Operasional atau management audit merupakan
pemeriksaan atas semua atau sebagian prosedur dan metode operasional suatu
organisasi untuk menilai efisiensi, efektifitas, dan ekonomisasinya. Audit
operasional dapat menjadi alat manajemen yang efektif dan efisien untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil dari audit operasional berupa rekomendasi-rekomendasi
perbaikan bagi manajemen sehingga audit jenis ini lebih merupakan konsultasi
manajemen.
Sedangkan Menurut Mulyadi (2002:32) berpendapat bahwa: “Audit manajemen
merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi atau bagian daripadanya,
dalam hubungannya dengan tujuan tertentu”.
Berdasarkan pengertian tersebut maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
audit manajemen adalah review pemeriksaan secara sistematik kegiatan organisasi
atau bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan tujuan menilai efisiensi,
efektifitas, dan ekonomisasinya.
Audit manajemen merupakan suatu penilaian dari
organisasi manajerial dan efisiensi dari suatu perusahaan, departemen, atau
setiap entitas dan subentitas yang dapat di audit. Penekanannya adalah untuk
mencapai efisiensi yang lebih besar, efektivitas, dan ekonomisasi dalam usaha
dan organisasi yang lain. Pendekatan audit yang biasa dilakukan dalam suatu
audit manajemen adalah menilai efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan dari
masing-masing fungsi yang terdapat dalam perusahaan. Misalnya : fungsi
penjualan dan pemasaran, fungsi produksi, fungsi pergudangan dan distribusi,
fungsi sumber daya manusia, fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Prosedur
audit yang dilakukan dalam suatu audit manajemen tidak seluas audit prosedur
yang dilakukan dalam suatu general audit, karena ditekankan pada evaluasi
terhadap kegiatan usaha perusahaan.
Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi
terhadap bagaimana efektivitas organisasi pemasaran dalam meningkatkan
kinerjanya. Seperti halnya audit keuangan, audit pemasaran dilaksanakan secara
berkala sebagai pengganti ketika mekanisme pengendalian tampak keluar dari
sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu proses pengendalian yang
digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang mengalami
hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan dan mencarikan
solusinya.
Arti penting pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu
perusahaan akan semakin dirasakan oleh suatu perusahaan ketika mereka memahami
sejumlah manfaat yang akan dipetik dengan melaksanakannya dengan baik.
Bagaimana upaya-upaya pemasaran perusahaan dikelola
dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan? Apakah strategi dan rencana
pemasaran yang disusun sudah terimplementasikan secara memadai? Apakah rencana
tersebut telah mencerminkan upaya pemasaran yang dibutuhkan untukmencapai
tujuan pemasaran? Apakah kinerja pemasaran perusahaan sesuai dengan yang
direncanakan? Dan berbagai pertanyaan lain berkembang dalam menilai kinerja
pemasaran dan dukungannya dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dengan demikian, audit pemasaran adalah merupakan
aktivitas vital yang sangat menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Karena,
didalam iklim bisnis pasar yang semakin kompetitif dan penuh turbulence harus
disadari bahwa keberhasilan dimasa depan akan sangat ditentukan oleh kesuksesan
pelaksanaan audit pemasaran.
Audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian yang
komprehensif, sistematis, independen dan dilakukan secara periodik terhadap
lingkungan pemasaran baik itu dari segi tujuan, strategi, dan aktifitas
perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan peluang dan permasalahan yang
terjadi, serta memberikan rekomendasi rencana tindakan untuk meningkatkan
kinerja pemasaran perusahaan.
Kompleksitas permasalahan yang harus dihadapi dunia
bisnis di dalam mengelola perusahaan merupakan sebuah keniscayaan. Kerap,
kompleksitas permasalahan tersebut menggiring top management terperosok pada
lubang jebakan dengan melihat permasalahan dengan menggunakan ’kaca mata kuda’.
Tidak jarang persoalan yang timbul hanya ditangkap dari satu sudut pandang.
Padahal ’penyakit’ yang berhasil dideteksi tersebut hanyalah symptom, bukan
akar permasalahan yang sesungguhnya. Konsekuensinya adalah effort yang
dikeluarkan untuk ’menyembuhkan penyakit’ perusahaan menjadi sia-sia belaka,
jauh dari sebuah upaya yang efektif.
Audit pemasaran yang merupakan kegiatan pemeriksaan
terhadap segenap program pemasaran pada suatu perusahaan atau unit bisnis
secara komprehensif, sistematis, independen, dan berkala terbukti ampuh untuk
menepis fenomena tersebut dengan memberikan pendekatan yang terstruktur
terhadap pengumpulan dan analisis data/informasi pada lingkungan bisnis yang
kompleks dan selanjutnya dapat ditindak lanjuti dengan melakukan
langkah-langkah korektif sehingga efektivitas program-program pemasaran dapat
tercapai.
Audit pemasaran tidak hanya memberikan manfaat yang
besar bagi perusahaan yang sedang dirundung persoalan. Dalam situasi normal,
berbagai industri dapat melaksananakan audit pemasaran dan menindaklanjutinya
dengan baik. Dampaknya adalah perusahaan mampu memperkecil kesenjangan negatif
antara lingkungan bisnis dengan strategi, taktik, dan kapasitas internal
perusahaan sehingga memiliki tingkat return on investment (ROI) yang jauh lebih
baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memperhatikan audit pemasaran
sebagaimana mestinya.
Dengan ungkapan lain dapat dikatakan bahwa pelaksanaan
audit pemasaran akan memastikan strategic control mechanism perusahaan dapat
berjalan dengan baik. Selain itu juga memudahkan pencapaian tujuan, siasat, dan
sistem pemasaran yang disesuaikan secara optimal dengan lingkungan pemasaran;
sekarang maupun masa mendatang; sebagai strategic control dan sekaligus
merupakan alat penilai keberhasilan pemasaran (marketing effectiveness rating
instrument) yang akan menggambarkan keberhasilan pemasaran secara menyeluruh.
Pengertian Audit Pemasaran adalah pengumpulan serta
pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan
tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan Kriteriakriteria yang telah
ditetapkan (Alvin A.Arens et al., 2003). Sebelum mengetahui pengertian Audit
Pemasaran, terlebih dahulu penulis jelaskan pengertian dari Audit. Pada
dasarnya, Audit merupakan suatu alat perusahaan agar dapat mengerti bagaimana
perusahaan berhubungan dengan lingkungan tempat perusahaan beroperasi. Audit
merupakan alat perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya
sebagaimana mereka berhubungan dengan peluang dan ancaman (Amin Widjaja
Tunggal, 2003).
Menurut Amin Widjaja Tunggal (2003) Audit Pemasaran
merupakan sejumlah cara titik mulai yang benar untuk proses perencanaan
pemasaran strategist, karena melalui audit, strategist sampai pada suatu tolak
ukur baik dari peluang dan ancaman lingkungan ataupun kemampuan pemasaran
organisasi.
Standar Audit Manajemen
Standar diperlukan sebagai acuan
didalam melakukan penilaian. Standar didalam pelaksanaan audit manajemen dapat
berasal dari dalam perusahaan itu sendiri dan dari lingkungan industri
perusahaan berada. Menurut Bayangkara (2013:25-26) standar yang dapat digunakan
dalam audit manajemen adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang (peraturan) yang
berlaku.
2. Kebijakan-kebijakan yang
ditetapkan dalam objek audit.
3. Norma (standar) yang sudah
mendapat pengakuan (diterima) secara umum.
4. Kriteria yang digunakan pada
objek audit sejenis.
5. Pengalaman auditor dalam
tugas-tugas audit sebelumnya pada objek audit sejenis.
Audit Manajemen atas fungsi
pemasaran
Definisi audit pemasaran
Menurut
Kothler (2000) Audit pemasaran adalah Suatu pengujian yang komprehensif,
sistematis, independen dan periodik/ berkala dari suatu perusahaan atau unit
usaha terhadap lingkungan pemasaran, tujuan, strategi, dan aktivitas dengan
maksud untuk menentukan area masalah dan peluang serta merekomendasikan suatu
rencana tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
Berdasarkan
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Audit Pemasaran merupakan suatu bentuk
pengujian yang komprehensif, sistematis dan independen yang dilakukan secara
periodik oleh perusahaan terhadap lingkungan pemasaran baik itu dari segi
tujuan, strategi, dan aktifitas perusahaan yang dapat memberikan rekomendasi
atau tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan.
Tujuan dan Manfaat audit pemasaran
Tujuan
utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman
pemasaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan
untuk mengeleminasi ancaman tersebut.
Manfaat
audit pemasaran yaitu hasil audit ini dapat memberikan gambaran yang
objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang
terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan
perbaikan. Rekomendasi yang diberikan auditor dapat menjadi alternatif solusi
atas kekurangan yang terjadi sehingga perbaikan-perbaikan yang diperlukan
segera dapat dilakukan.
Tipe Audit pemasaran
Didalam Audit pemasaran terdapat dua
tipe audit pemasaran, yaitu:
1. audit fungsional (vertikal)
merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen
pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap
bagian -bagian yang diaudit tersebut.
2. audit menyeluruh (horizontal),
yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.
Dalam
penentuan tipe audit yang digunakan tergantung dari perusahaan itu sendiri akan
seberapa penting audit pemasaran dibutuhkan oleh perusahaan dan seberapa besar
pula dana yang sanggup dikeluarkan perusahaan tersebut untuk melakukan audit
pemasaran, karena untuk melakukan audit menyeluruh diperlukan dana yang cukup
besar.
Ruang lingkup audit pemasaran
Menurut
(IBK Bayangkara, 2008) Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam
pemasaran sebagai berikut :
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Audit
terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing,
dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini
meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan
politik.
2. Audit Strategi Pemasaran
Audit
ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi yang
selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering
terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan
kemudian Auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya.
3. Audit Organisasi Pemasaran
Audit
ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan.
Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif berinteraksi
dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan sebagainya.
4. Audit Sistem Pemasaran
Audit
ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh informasi
perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan
penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak,
untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
5. Audit Produktivitas Pemasaran
Audit
ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan,
atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran
adalah salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas
pemasaran.
6. Audit Fungsi Pemasaran
Audit
ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap
elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual,
periklanan, promosi, dan lain-lain.
Tahapan tahapan audit pemasaran
Pada dasarnya pelaksanaan audit
pemasaran bisa mengikuti tahapan audit secara umum, yaitu:
1.Audit pendahuluan
2. Review dan pengujian atas
pengendalian manajemen perusahaan
3. Audit lanjutan
4. Pelaporan
Proses
Manajemen Pemasaran
Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang- peluang
pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran, dan mengelola
usaha-usaha pemasaran. Prosers ini mengoordinasikan seluruh aktivitas
pemasaran dalam suatu strategi pemasaran yang ditetapkan perusahaan dan
sumber daya yang terlibat di dalamnya untuk mencapai tujuan perusahaan.
1.
Menentukan
Konsumen Sasaran
Perusahaan menyadari bahwa tidak
mampu untuk memenuhi (memuaskan) kebutuhan seluruh konsumen yang ada di pasar.
Ada terlalu banyak perbedaan konsumen dengan beraneka ragam kebutuhan dan
perilakunya. Beberapa perusahaan berada dalam posisi yang lebih baik
untuk melayani segmen pasar tertentu. Proses ini meliputi tiga tahapan penting
yaitu:
2.
Segmentasi pasar merupakan proses
pengelompokan pelanggan ke dalam kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang sama
3.
Penetapan pasar sasaran merupakan
proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau
lebih segmen yang akan dimasuki.
4.
Penentuan posisi pasar, mengatur
suatu produk untuk menempati tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan
relatif terhadap produk-produk saingannya di dalam pikiran konsumen
sasaran.
2. Mengembangkan Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel penasaran
yang dapat dikendalikan dan dapat dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan
yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi
keputusan terhadap empat variabel penting dalam pemasaran, yang dikenal sebagai
4P:
1) Produk (product)
2) Harga (price)
3) Tempat atau saluran distribusi
(place)
4) Promosi (promotion).
Menilai Efisiensi, Efektivitas dan
Ekonomis
Pengertian Efisiensi
Menurut Anthony (2005:174) efisiensi Merupakan rasio output (jumlah yang
dihasilkan) terhadap input (jumlah yang digunakan).
Menurut Bhayangkara (2015:13) efisiensi merupakan ukuran proses yang
menghubungkan antara input dan output dalam operasional perusahaan.
Sementara menurut Hasibuan (2010) efisien adalah perbandingan terbaik antara
input (masukan) dan output (hasil), antara keuntungan dengan biaya (antara
hasil pelaksanaan dengan sumber yang digunakan), seperti halnya juga
hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Efisiensi
merupakan rasio proses yang menghubungkan output (jumlah yang dihasilkan)
terhadap input (jumlah yang digunakan).
Pengertian Efektivitas
Menurut Stoner (2006) Efektifitas adalah konsep yang luas mencakup berbagai
faktor di dalam maupun di luar organisasi, yang berhubungan dengan tingkat
keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran
organisasi.
Sedangkan Efektivitas menurut Mohyi (2012:197) adalah tingkat ketepatan dalam
Mencapai suatu tujuan dengan aktivitasnya dalam Sumber daya yang dimiliki.
Selanjutnya Menurut Mardiasmo (2015:17) Efektivitas Merupakan ukuran
keberhasilan suatu perusahaan Dalam mencapai tujuannya.
Berdasarkan beberapa pengertian efektivitas tersebut, penulis dapat
menyimpulkan efektivitas adalah tingkat ketepatan dalam Mencapai suatu
tujuan dengan tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha.
Pengertian Ekonomis
Ekonomisasi menekankan pada cara Perusahaan dalam mendapatkan sumber daya yang
Akan digunakan dalam setiap kegiatan atau Aktivitas operasi perusahaan dengan
biaya yang rendah (Mardiasmo, 2002:134).
Sedangkan menurut Bhayangkara (2015:12) menyatakan bahwa ekonomisasi merupakan
ukuran input yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola,. Ekonomisasi
berhubungan dengan bagaimana perusahaan mendapatkan sumber daya yang akan
digunakan dalam setiap aktivitas.
Penilaian Efisiensi, Efektivitas dan
Ekonomis
Tingkat
efisiensi semakin tinggi apabila semakin sedikit sumber daya, dana, sarana dan
prasarana yang digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa tertentu (Hasibuan
2003: 160).
Sementara menurut Gibson et. al, Siagian (1986: 33) mengatakan pula bahwa
efektivitas organisasi dapat dinilai dari:
1.Kejelasan tujuan yang hendak
dicapai
2.Kejelasan strategi pencapaian
tujuan
3.Proses analisis dan perumusan
kebijaksanaan yang mantap
4.Perencanaan yang matang
5.Penyusunan program yang tepat
6.Tersedianya sarana dan prasarana
7.Sistem pengawasan dan pengendalian
yangbersifat mendidik
Kemudia penilaian ekonomis menurut (Agoes 1996:180) dapat dilihat dari
perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Ekonomis terkait dengan sejauh mana organisasi dapat meminimalisir input
resources yang digunakan, yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan
tidak produktif.
Tujuan Penilaian Efisiensi,
Efektivitas dan Ekonomis
Menurut The General Accounting
Office Standards (1994), Audit ekonomi dan efisiensi bertujuan untuk menentukan
:
1.
Apakah suatu entitas telah memperoleh,
melindungi, dan menggunakan sumber dayanya secara ekonomis dan efisien (seperti
penggunaan gedung kantor, karyawan, peralatan kantor).
2.
Penyebab terjadinya praktik-praktik
yang tidak ekonomis atau tidak efisien, termasuk ketidakmampuan organisasi
dalam mengelola sistem informasi, prosedur administrasi, dan struktur
organisasi.
Sementara Menurut (Mardiasmo, 2002) menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan audit
atas efektivitas atau audit program adalah:
1.
Menilai tujuan program, baik yang
baru maupun yang sudah berjalan, apakah sudah memadai dan tepat.
2.
Menentukan tingkat pencapaian hasil
suatu program yang diinginkan.
3.
Menilai efektivitas program dan atau
unsur-unsur program secara terpisah
4.
Mengidentifikasi faktor yang
menghambat pelaksanaan kinerja yang baik dan memuaskan.
5.
Menentukan apakah manajemen telah
mempertimbangkan alternatif untuk melaksanakan program yang mungkin dapat
memberikan hasil yang lebih baik dan dengan biaya yang lebih rendah.
6.
Menentukan apakah program tersebut
saling melengkapi, tumpang-tindih atau bertentangan dengan program lain yang
terkait.
7.
Mengidentifikasi cara untuk dapat
melaksanakan program tersebut dengan lebih baik.
8.
Menilai ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk program tersebut.
9.
Menilai apakah sistem pengendalian
manajemen sudah cukup memadai untuk mengukur, melaporkan dan memantau tingkat
efektivitas program.
10. Menentukan apakah manajemen telah melaporkan ukuran yang sah
dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai efektivitas program
Ø Tujuan
Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk
mengidentifikasi ancaman-ancaman pemasaran yang dihadapi perusahaan dan
merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminasi ancaman tersebut.
Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil audit dapat memberikan
gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai
kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan
perbaikan.
Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran Menurut (IBK
Bayangkara, 2008), tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk
mengidentifikasi ancaman-ancaman pemasaran yang dihadapi perusahaan dan
merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeleminasi ancaman tersebut.
Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil audit dapat memberikan
gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai
kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan
perbaikan. Rekomendasi yang diberikan auditor dapat menjadi alternatif solusi
atas kekurangan yang terjadi sehingga perbaikan-perbaikan yang diperlukan
segera dapat dilakukan. Selain itu manfaat yang bisa diperoleh dari manajemen
audit pemasaran adalah sebagai berikut :
1. memberikan suatu evaluasi yang
independen dan tidak bias terhadap program-program pemasaran, termasuk
strategi, penawaran, dan kreatifitas suatu perusahaan.
2. dapat mengidentifikasi area-area
yang dibutuhkan dalam menigkatkan dan menghasilkan saran-saran dan ide-ide yang
spesifik serta bagaimana memperbaikinya.
3. identifikasi tersebut termasuk beberapa cara
(several ways) untuk memperbaiki respons pemasaran.
4. memberikan sebuah perusahaan ide-ide baru yang
segar, teknik-teknik dan new direction pada masa mendatang.
5. membantu perusahaan secara periodik
dalam menganalisis upaya pemasaran, mengcreate serta merevisi pendekatan
pemasaran untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Ø Tipe Audit
Pemasaran
Ada dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional
(vertikal) merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen
pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap
bagian-bagian yang diaudit tersebut. Kedua adalah audit menyeluruh (horizontal)
yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.
Dalam pelaksanaannya, audit pemasaran kebanyakan
merupakan campuran dari kedua tipe audit di atas. Pertama-tama manajemen
menginginkan analisis menyeluruh terhadap fungsi pemasarannya untuk mengetahui
adanya indikasi berbagai permasalahan dan kemudian memilih salah satu (beberapa)
permasalahan untuk diuji secara lebih rinci. Biaya dari audit menyeluruh yang
cukup besar sering menjadi kendala pelaksanaan audit ini.
Ø Bentuk Audit
Pemasaran
Menurut
(Amin Widjaja Tunggal, 2003) :
1. Audit eksternal berhubungan dengan
variabel yang tidak dapat dikendalikan, dimulai dengan suatu pengujian
informasi atas ekonomi umum dan kemudian berpindah pada pandangan atas
kesehatan dan pertumbuhan dari pasar yang dilayani oleh perusahaan.
2. Audit internal berkaitan dengan
variabel yang dapat dikendalikan yang bertujuan untuk menilai sumber daya
organisasi bagaimana mereka berhubungan dengan lingkungan dan berhadapan dengan
sumber daya dari pesaing.
Ø Ruang
Lingkup Audit Pemasaran
Menurut (IBK Bayangkara, 2008) Audit pemasaran dapat
mencakup enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut :
1. Audit
Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian
terhadap pelanggan, pesaing, dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh
terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi,
teknologi, sosial, dan politik.
2. Audit
Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan
telah menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan
tidak secara jelas dinyatakan dan kemudian Auditor harus menentukan pernyataan
tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya.
3. Audit
Organisasi Pemasaran
Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam
mencapai tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk
secara efektif berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang,
keuangan, pembelian, dan sebagainya.
4. Audit
Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan
untuk memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal
ini berhubungan dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang
memadai atau tidak, untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang
pemasaran.
5. Audit
Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan
profitabilitas produk, kelompok pelanggan, atau unit analisis yang lain di
dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode untuk
menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
6. Audit
Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis
secara mendalam terhadap setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga,
distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi, dan lain-lain.
Ø Tahapan-tahapan
Audit Pemasaran
Pada dasarnya pelaksanaan audit pemasaran bisa
mengikuti tahapan audit secara umum, yaitu:
1.
Audit pendahuluan
2.
Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan
3.
Audit lanjutan
4.
Pelaporan
Ø Proses Manajemen
Pemasaran
Proses manajemen pemasaran merupakan proses
menganalisis peluang-peluang pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran
pemasaran, dan mengelola usaha-usaha pemasaran. Prosers ini mengoordinasikan
seluruh aktivitas pemasaran dalam suatu strategi pemasaran yang ditetapkan
perusahaan dan sumber daya yang terlibat di dalamnya untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Ø Menentukan
Konsumen Sasaran
Perusahaan menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi
(memuaskan) kebutuhan seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak
perbedaan konsumen dengan beraneka ragam kebutuhan dan perilakunya. Beberapa
perusahaan berada dalam posisi yang lebih baik untuk melayani segmen pasar
tertentu. Proses ini meliputi tiga tahapan penting yaitu:
1. Segmentasi pasar merupakan proses
pengelompokan pelanggan ke dalam kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang sama.
2. Penetapan pasar sasaran merupakan
proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau
lebih segmen yang akan dimasuki.
3. Penentuan posisi pasar, mengatur
suatu produk untuk menempati tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan relatif
terhadap produk-produk saingannya di dalam pikiran konsumen sasaran.
Ø Mengenbangkan
Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel penasaran
yang dapat dikendalikan dan dapat dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan
yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi
keputusan terhadap empat variabel penting dalam pemasaran, yang dikenal sebagai
4P: 1) produk (product), 2) harga (price), 3) tempat atau saluran distribusi
(place), dan 4) promosi (promotion).
Ø Audit
Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran (marketing environment) terdiri
atas para pelaku dan kekuatan-kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi
kemampuan pemasaran perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi
yang berhasil dengan konsumen sasarannya. Untuk mampu bertahan dan berhasil
dalam kondisi persaingan yang sangat ketat ini, perusahaan harus menyesuaikan
bauran pemasarannya untuk mengikuti tren dan perkembangan di dalam lingkungan
ini. Lingkungan pemasaran terdiri atas dua kelompok besar yaitu:
1. Lingkungan mikro, terdiri atas
kekuatan-kekuatan di sekitar perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya dalam
melayani pelanggannya. Berikut adalah para pelaku utama dalam lingkungan mikro,
yaitu perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, bisnis/komersial,
dan terdapat pesaing utama yaitu konstruksi BUMN. Perusahaan mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan dengan melakukan analisa pasar dan telah menetapkan saluran
distribusi yang tepat untuk menyalurkan produk/jasa kepada pelanggan, sehingga
memiliki tingkat efisiensi dan potensi pertumbuhan yang baik dalam
masing-masing saluran distribusi.
2. Lingkungan makro, merupakan
kekuatan-kekuatan kemasyarakatan yang lebih luas yang mempengaruhi segenap
ligkungan mikro perusahaan dan keputusan-keputusan strategis pemasaran.
Lingkungan ini meliputi lingkungan alam, demografi, ekonomi, teknologi,
politik, dan budaya.
Dalam lingkungan makro, perkembangan dan kecenderungan
demografis utama tidak memberikan peluang ataupun ancaman bagi perusahaan
karena perusahaan dapat memanfaatkan kecenderungan tersebut dengan adanya
kantor cabang dan perwakilan untuk kemajuan perusahaan. Untuk menanggapi
perkembangan dan kecenderungan tersebut, perusahaan menambah atau memperluas
wilayah. Perusahaan memiliki ketersediaan sumber daya alam serta energi yang
cukup baik, dan dapat mengantisipasi perkembangan utama dalam pendapatan, harga,
penghematan, kredit yang dapat mempengaruhi perusahaan dengan meningkatkan
kinerja sumber daya keuangan.
Perusahaan mendapat tanggapan baik dari masyarakat
mengenai bisnis dan produk/jasa yang ditawarkan perusahaan, disamping itu
perusahaan melakukan peningkatan kinerja Direktorat Teknik & Pengembangan
dalam upaya meningkatkan upaya pemasaran terhadap gaya hidup dan nilai-nilai
pelanggan.
Ø Audit
Strategi Pemasaran
Dalam strategi pemasaran terdapat tujuan dan sasaran
pemasaran perusahaan yang telah dinyatakan dengan jelas untuk dapat membimbing
perencanaan pemasaran dan pengukuran kinerja juga terdapat misi bisnis
perusahaan yang telah dinyatakan dengan jelas dan berorientasi pasar, tujuan
pemasaran yang tepat dan mempertimbangkan sumber daya, posisi persaingan dan
peluang.
Manajemen strategi didefinisikan sebagai sekumpulan
keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi berbagai
rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Manajemen
memiliki tanggung jawab untuk merencanakan, mengarahkan, mengorganisasikan, dan
mengendalikan keputusan dan tindakan-tindakan perusahaan yang berkaitan dengan
strategi yang dipilih. Strategi adalah rencana yang berskala besar dan
berorientasi ke masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan
dalam mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Ø Audit Sistem
Pemasaran
Dalam sistem pemasaran perusahaan, sistem intelijen
pemasaran menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan memadai mengenai
perkembangan pasar yang berkaitan dengan pelanggan, calon pelanggan, pesaing
dan masyarakat.
Sistem informasi perusahaan adalah orang, peralatan,
dan prosedur untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan
mendistribusikan informasi yang dibutuhkan pengambil keputusan pemasaran secara
akurat dan tepat waktu. Sistem informasi pemasaran dirancang untuk
menghubungkan kebutuhan manajemen terhadap informasi berbagai aktivitas
pemasaran yang telah dilakukan dan memenuhi kebutuhan informasi tersebut dalam
menjalankan fungsi manajerialnya. Suatu informasi pemasaran yang bermanfaat
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Relevan, informasi ini dapat
mempengaruhi keputusan manajemen (memiliki dmpak yang berbeda pada pengambilan
keputusan bisnis)
2. Cukup, informasi ini tersedia dalam
jumlah yang cukup dan teruji keakuratannya.
3. Kompeten, diperoleh dari sumber yang
dapat dipercaya dan dari proses pengolahan (analisis) data yang tepat.
4. Efisien, informasi harus diperoleh
secara efisien. Pertimbangan biaya dan manfaat harus dijadikan dasar untuk menilai
suatu informasi.
Ø Audit
Organisasi Pemasaran
Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari
perusahaan karena pemenuhan kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab
keseluruhan bagian atau fungsi yang terdapat di perusahaan. Secara ideal
tanggung jawab peningkatan nilai pelanggan yang menjadi pemicu kepuasan
pelanggan adalah tanggung jawab semua bagian atau fungsi yang ada di dalam
perusahaan. Konsep pemasaran tidak terbatas pada penjualan danpromosi saja,
pemasaran memegang fungsi yang sangat kompleks dan menyangkut secara
keseluruhan kepentingan perusahaan. Pemasaran harus secara intensif menjalin
kerja sama dengan berbagai bagian dan fungsi, membentuk suatu sinergi dalam
meningkatkan nilai pelanggan.
Oleh karena itu, kesuksesan kinerja pemasaran
perusahaan bukan sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi lebih pada kerja sama
antarfungsi dan bagian yang membentuk suatu rangkaian rantai nilai dalam
pecapaian tujuan perusahaan. Dalam organisasi pemasaran, wakil direktur bidang
pemasaran memiliki wewenang dan tanggung jawab yang memadai dalam merencanakan,
mengelola dan mengendalikan upaya pemasaran perusahaan dan otoritas final
decision terdapat di wakil direktur. Di dalam perusahaan terdapat komunikasi
dan hubungan kerja yang baik antara pemasaran dan tenaga penjualan.
Ø Audit Fungsi
Pemasaran
Audit fungsi pemasaran merupakan
pengujian yang sistematis dan terdokumentasi terhadap bagaimana perusahaan
menentukan bauran pemasarannya dan apakah bauran pemasaran tersebut
secara efektif dan mencapai tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan secara
keseluruhan. Fungsi pemasaran melibatkan kebijakan penting dalam bauran
pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan tersebut meliputi: (1)
kebijakan produk, (2) kebijakan harga, (3) kebijakan promosi, dan (4 ) kebijakan
saluran distribusi.
(1). Kebijakan Produk
Pada fungsi pemasaran, perusahaan menyatakan secara
tegas lini produknya yaitu melalui analisis order yang ada berupa tender atau
non tender yang saat ini mampu mencapai tujuan dalam memuaskan kebutuhan pasar
dan kontribusinya pada laba perusahaan. Lini produk yang ditetapkan perusahaan
adalah merentang kedua arah yaitu pada saat posisinya di tingkat menengah
tersebut mulai diserang pesaing, perusahaan memasuki pasar di tingkat bawah
atau di tingkat atas atau mungkin secara bersamaan. Di samping itu perusahaan
perlu menambah beberapa lini produknya untuk meningkatkan pangsa pasar melalui
peningkatan strategi produk/jasa yang dibutuhkan pelanggan.
Keputusan Lini Produk
Lini produk merupakan sekelompok produk yang berkaitan
erat karena memiliki fungsi yang sama, dijual untuk kelompok pelanggan yang
sama, dipasarkan melalui jenis-jenis outlet yang sama atau berada dalam rentang
harga tertentu. Keputusan lini produk mencakup beberapa keputusan penting yang
berkaitan dengan: (i) rentang lini produk, (ii) merentangkan lini produk, (iii)
mengisi lini produk, (iv) modernisasi lini produk, dan (v) menetapkan tampilan
lini produk.
Keputusan Bauran Produk
Bauran produk merupakan himpunan sebuah lini produk
dan barang-barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Empat
dimensi bauran produk meliputi: (i) keluasan, (ii) kepanjangan, (iii)
kedalaman, dan (iv) konsistensi. Keempat bauran produk ini memberikan panduan
untuk mendefinisikan strategi produk perusahaan. Berkaitan dengan bauran
produk, perusahaan bisa meningkatkan kinerja produknya melalui empat cara yaitu
pertama-tama perusahaan menambah lini produknya, kemudian memperluas bauran
produknya. Dalam cara ini lini produk baru akan membangun reputasi produk yang
sudah ada. Cara yang lain perusahaan dapat memperpanjang lini produk yang sudah
ada untuk menjadi perusahaan yang memiliki lini penuh. Cara yang terakhir
adalah perusahaan bisa kurang atau lebih memperhatikan konsistensi lini
produknya.
(2). Kebijakan Harga
Dalam hal penetapan harga, perusahaan memiliki tujuan,
kebijakan, strategi dan prosedur penetapan harga yang dinyatakan secara tegas
untuk pencapaian tujuan pemasaran perusahaan. Harga adalah uang dibebankan
untuk sebuah barang atau jasa atau jumlah nilai yang konsumenpertukarkan untuk
mendapatkan manfaat dari memiliki atau memanfaatkan suatu barang atau jasa.
Faktor utama yang mempengaruhi strategi harga yang ditetapkan perusahaan yaitu
faktor internal yang terdiri atas:
1. Tujuan pemasaran.
2. Strategi bauran pemasaran,
menyangkut bagaimana setiap komponen bauran pemasaran (produk, harga, promosi,
dan saluran distrbusi) ditetapkan untuk menunjang suksesnya program pemasaran
secara keseluruhan.
3. Biaya. Biaya adalah dasar penentuan
harga.
4. Pertimbangan organisasional,
menyangkut penetuan kewenangan dari bagian yang menetapkan harga. Hal ini
sangat dipengaruhi oleh pertimbangan strategis dan besar kecilnya organisasi
perusahaan.
Faktor lain
(eksternal) meliputi:
a. sifat dan permintaan pasar. Harga suatu
produk sangat dipengaruhi oleh jenis pasar dimana produk tersebut dipasarkan.
Pada pasar persaingan sempurna, dimana banyak terdapat pembeli dan
penjual yang sama-sama memiliki pengetahuan yang memadai tentang kondisi pasar,
harga ditentukan oleh mekanisme pasar.
b. persaingan. Harga dan penawaran yang
dilakukan perusahaan harus secara cermat merespon harga dan penawaran pesaing.
Konsumen tidak akan membeli suatu produk dengan harga yang lebih tinggi jika
produk tersebut tidak memberikan manfaat lebih kepada penggunanya.
c. faktor lingkungan lainnya. Beberapa
faktor lingkungan sangat berpengaruh pada penetapan harga yang dilakukan
perusahaan.
(3). Kebijakan Saluran Distribusi
Perusahaan memiliki tujuan dan strategi distribusi
yang dinyatakan secara tegas dan dapat disosialisasikan secara memadai dan
dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan distribusi. Saluran distribusi
merupakan jaringan organisasi yang menghubungkan produsen dengan pennguna
(konsumen) akhir. Penggunaan perantara dalam pemasaran (saluran distribusi)
sebagian besar disebabkan adanya keunggulan efisiensi dalam membuat barang
tersedia dan mudah diperoleh di pasar dalam jumlah dan waktu yang tepat.
Fungsi Distribusi
Fungsi penting yang dilaksanakan oleh saluran
distribusi dalam arus pemasaran meliputi: informasi, promosi, negosiasi,
pemesanan, pembiayaan, pengambilan risiko, pemilikan fisik, pembayaran, da hak
milik.
Keputusan Mengenai Bentuk Saluran
Pemasaran
Keputusan mengenai bentuk saluran pemasaran melibatkan
pertimbangan-pertimbangan penting mengenai:
1. analisis kebutuhan
pelanggan
2. penetapan tujuan
saluran pemasaran
3. identifikasi
alternatif saluran pemasaran utama
4. evaluasi alternatif
saluran pemasaran utama.
(4). Kebijakan Periklanan, Promosi,
dan Publikasi
Perusahaan harus mengkomunikasikan produk dan
pelayanan yang disediakan kepada pelanggan atau pelanggan potensialnya,
perantara serta masyarakat umum untuk memberikan informasi yang tepat tentang
manfaat dan keberadaan produk tersebut. Suatu bauran komunikasi pemasaran
(bauran promosi) dapt terdiri atas kombinasi dari komponen bauran promosi
berikut:
a. Pengiklanan, mencakup semua bentuk
presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa, oleh sponsor yang
ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b. Pemasaran langsung, penggunaan
surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi
dengan atau mendapatkan respons dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
c. Promosi penjualan, merupakan
insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk
atau jasa.
d. Hubungan masyarakat dan publisitas.
Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra
perusahaan atau produk individualnya.
e. Penjualan personal, merupakan
interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan
penjualan.
Tujuan dari Audit Pemasaran adalah untuk menunjukkan
sasaran dan strategi pemasaran organisasi diperlukan suatu format untuk
mengatur penemuan-penemuan besar dari hasil audit. Caranya adalah dengan melakukan
analisis SWOT untuk setiap produk utama atau segmen pasar. Melalui SWOT akan
didapat kekuatan dan kelemahan internal yang membedakannya dengan kekuatan dan
kelemahan kompetitor dan dengan peluang maupun ancaman eksternal kunci. SWOT
juga harus mencakup sebab –sebab adanya kinerja yang baik ataupun buruk.
Empat faktor
dalam Analisis SWOT adalah sebagai berikut :
a. Sterngth / Kekuatan (S), adalah
kemampuan internal yang menonjol dari sebuah perusahaan secara relatif
dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Strength merupakan suatu kompetensi
yang ada dalam perusahaan yang disajikan sebagai perbandingan dengan
competitor.
b. Weakness /Kelemahan (W), merupakan
sifat-sifat dari suatu perusahaan yang cenderungmengurangi nilai-nilai kompeten
dan perbandingan dengan pesaingpesaingnya.
c. Opportunities /Peluang (O),
merupakan peluang-peluang yang ada dalam diri perusahaan atau peluang-peluang
yang dimiliki oleh perusahaan.
d. Threats / Ancaman (T), merupakan
kejadian-kejadian yang sangat mungkin terjadi yang dapat mengakibatkan kerugian
tertentu bagi perusahaan.
KESIMPULAN
Sejumlah penelitian dan fakta empiris menunjukkan
bahwa audit pemasaran yang baik dan benar mampu memberi manfaat besar bagi
perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan kinerja pemasaran. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa audit pemasaran merupakan kunci sukses bisnis di
era milenium baru.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan
untuk dapat meningkatkan pemasarannya adalah : 1) Menggunakan strength untuk
memanfaatkan opportunities dan menggunakan strengths untuk menghindari treaths.
Strength perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang tidak mudah ditiru oleh
pesaing membuka opportunities bagi perusahaan untuk memasuki segmen market
baru, dan mengantisipasi apabila perusahaan mendapat serangan pesaing baru.
Sehingga opportunities yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal dan threats
yang timbul dapat diatasi dengan baik. 2) Mengatasi weakness dengan
memanfaatkan opportunities, dan meminimalkan weakness dan menghindari treaths,
yaitu mengatasi profit yang plus-minus dengan memanfaatkan kondisi ekonomi yang
sampai saat ini secara umum cukup menggairahkan, dan perusahaan memprediksikan
sampai saat ini posisi pasar tidak akan menurun, sehingga apabila suatu saat
kebijakan pemerintah mempengaruhi bisnis yang sedang dijalankan perusahaan,
maka posisi pasar tetap tumbuh secara signifikan. Sehingga opportunities yang
diharapkan dan treaths yang akan terjadi dapat dimanfaatkan serta diatasi
berdasarkan strength yang ada.
Hasil dari Audit pemasaran menjadi gambaran perusahaan
untuk ditindak lanjuti dengan melakukan tindakan-tindakan korektif yang
dibutuhkan oleh perusahaan, sesuai dengan hasil atau rekomendasi yang didapat
dari pelaksanaan audit pemasaran. Kini saatnya segenap organisasi bisnis mulai melirik,
mempelajari, mendalami, dan melaksanakan audit pemasaran dengan baik dan benar
sehingga suatu perusahaan yang mengimplementasikan dapat memetik manfaat
sehingga mampu meningkatkan efektivitas pemasaran yang pada gilirannnya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Itulah sedikit ulasan tentang makalah Akuntansi Manajemen Sistem Biaya Pesanan.
untuk lebih jelasnya bisa kalian download dengan format DOC.DISINI!!
Trimakasih wasalamualaikum Wr.Wb.
untuk lebih jelasnya bisa kalian download dengan format DOC.DISINI!!
Trimakasih wasalamualaikum Wr.Wb.
No comments:
Post a Comment