Imam Hasanuddin (Contac Person +62823 - 3132 - 0823

My photo
lumajang, lumajang/jawa timur, Indonesia
STIE WIDYAGAMA LUMAJANG

Saturday 30 January 2021

DOWNLOAD Whondershare Filmora9 X64bit

 DOWNLOAD & INSTALL FILMORA 9


 Assalamualaikum Wr.Wb...... salam sejahtera untuk kita semua

pada kesepatan kali ini saya akan membagikan tutorial install whondershare flimor 9.
banyak banget aplikasi-aplikasi untuk pembuatan/editing video, contohnya adobe premier, adobe studio video, edius dll..
menurut saya pribadi aplikasi PC yang sangat mudah dan cocok untuk pemula yaitu whondershare flimora, karena disini aplikasinya sangta mudah dipahami dan di pelajari.

gak sah bnyak basa basi.. berikut cara instalasi aplikasi ini...

pertma siapkan dulu softwerenya.. jika tidak punya, lansung comot aja gannn di abwah ini :D

Download Whondershare Flimora9 x64 BIT 

selanjutnya, langsung saja jalankan aplikasinya... pilih bahasa, tekan next..


 setelah itu tinggal next next ajah yah.. tunggu sampai prosesnya selesai...
 setelah selesai, jangan jalankan dulu aplikasinya.
buka crack aktivasi, trus ekstrack 

selanjutnya copy crack tsb. dan pastekan ke: C:\Program Files\Wondershare\Filmora9

SELAMAT MENGEDIT....!!!! 

JIKA KURANG JELAS/KURANG PAHAM  BISA LIHAT VIDEO DIBAWAH INI..
TRIMAKASIHHH .... SELAMAT MENCOBAAA :)


 

Friday 29 January 2021

CARA MEMBUAT BOOTABLE WINDOWS 10 UEFI

 CARA MEMBUAT BOOTABLE WINDOWS 10 UEFI

 

Assalamualaikum, Wr. Wb.

 

kali ini saya akan membagikan tutorial cara membuat bootable windows 10 format UEFI atau GPT di flashdisk.

sekilas sharing sharing.. pada laptop keluaran terbaru ditahun ini, kebanaykan sudah menggunakan format UEFI/GPT pada pengistalan windows.

perlu kalian ketahui. perbedaan UEFI/GPT dengan UEF/MBR pada format pengistalan paertisi windows.
kalau berbasis UEFI/GPT berciri khas format partisi BOOT di BIOS itu terbaca "Windows Boot Manager". jika LEGACY/MBR maka format boot di BIOS yaitu bertuliskan merk Hardisk Laptop tersebut.
jadi jika partisi kalian berformat legay, harus instalasi windowsnya dengan bootable MBR, begitu juga sebaliknya, jika partisi di bios anda berformat GPT/ bercirikan tulisan windows boot manager, anda harus membuat bootable dengan format GPT.

sebelum memulai pembuatan, kalian harus mempersiapkan beberapa softwere,
saya disini menggunakan aplikasi rufus untuk membuat bootable. dan ISO windows 10.

jika tidak punya aplikasi softwerenya, bisa anda download di sini gann.... :D

Softwere aplikasi RUFUS

ISO Windows 10 X64BIT
langkah awal siapkan flashdisk berukuran minimal 8GB untuk membuat bootable windows 10 GPT, selanjutnya jalankan aplikasi bootable rufusnya.

pilih ISO image (sebelah kanannya)
setelah dibuka, cari ISO windows 10 yang teah anda persiapkan.

setelah itu, pada PARTITION SCEME AND TARGET SYSTEM TYPE, rubah dari mbr ke GPT

setelah itu  tekan start, dan tunggu proses sampai selesai.
mungkin proses membutuhkan waktu -+ 5menit.

begitulah cara membuat bootable windows 10 GPT.
untuk lebihh jelasnya silahkan menyimak video -nya di link URL dibawah ini :)





Tuesday 14 July 2020

JEJAK AUDIT


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas kehendaknya maha pengasih atas segala rizky yang ada dilangit dan di bumi, maha penyayang terhadap seluruh  makhluknya, maha mengetahui dan mampu membolak - balikan hati hambanya.
Syukur alhamdullillah seiring waktu yang berlalu dan seiring hari yang berganti, tak terasa tugas makalah ini dapat kami selesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, para keluarganya dan para sahabat. Walau jauh sekali dari sempurna karna masih banyak kekurangan dan kekeliruan, tetapi kami telah berusaha dengan segala kekurangan dan keterbatasan semoga tugas makalah kami membawa berkah untuk kami dan manfaat untuk seluruh para pembaca.
Akhirnya dengan penuh berkah dan rahmat kami rasakan dalam penyelesaian tugas makalah ini atas izin Allah SWT, untuk itu kiranya perkenankanlah kami mengucapkan terimaksih untuk semua pihak yang telah memberi pengarahan, bimbingan dan dorongan kepada :
1.      Bapak Drs. H. Hartono, MM. selaku ketua STIE WIDYA GAMA LUMAJANG
2.      Bapak Noviansyah Rizal, S.E., MM selaku ketua  program studi AKUNTANSI
3.      Ibu Neny Tri Indrianasari, S.E., M. M  selaku dosen Dosen Sistem Informasi Akuntansi 1
4.      Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Akhirnya kepada Allah kita kembalikan semuanya, semoga atas kebaikan dan jasa- jasa kalian dibahas oleh Allah SWT  Amin Amin Ya Robbal Alamin.


Lumajang, 10 Maret 2016

                                                                                                              
       Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................      1
DAFTAR ISI......................................................................................................      2
BAB I.         PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang............................................................................     3
B.       Rumusan Masalah.......................................................................      4
C.       Tujuan dan Manfaat....................................................................      4
BAB II.      PEMBAHASAN
A.       Tujuan audit untuk pembelian persediaan...................................      5
B.       Penjualan Persediaan ..................................................................      8
C.       Penggajin Karyawan...................................................................   14
BAB III.   PENUTUP
A.       Kesimpulan
B.       Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pengendalian (controlling) merupakan salah satu fungsi manajemen dalam mencapaitujuan organisasi,yang merupakan manifestasidari usaha manajemen untuk mengurangiresiko kerugian dan penyimpangan dalamsuatu organisasi.Pengendalian Internal yangefektif merupakan salah satu faktor kunci dalam kesuksesan sebuah organisasi.Dalampengendalian intern yang efektif, manajemen dan segenap anggota organisasi yang lainakan memiliki tingkat keyakinan yangmemadai dalam mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.Dimana dengan adany sistem pengendalian intern yang efektif,dapat membantu dalam mencapai tujuan organisasi yang antara lain dalam hal efisiensi,mengurangi resiko kerugian,dan menghasilkan suatu laporan keuangan yang andal dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Dengan semakin dominannya penggunaan komputer dalam membantu kegiatan operasional diberbagai perusahaan,mak diperlukan standar-standar yang tepat sebagai alat pengendali internal untuk menjamin bahwa data elektronik yangdiproses adalah benar.Sehingga data elektronik tersebut menghasilkan pelaporan keuangan perusahaan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis ambil untuk penyusunan makalah ini yaitu :
1.      Apakah Tujuan audit untuk pembelian persediaan
2.      Tujuan audit dalam penjualan persediaan
3.      Tujuan audit dalam penggajian karyawan
A.    Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui apakah Tujuan audit untuk pembelian persediaan
2.      Untuk mengetahui tujuan audit dalam penjualan persediaan.
3.      Untuk mengetahui tujuan audit dalam penjualan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Audit Pengendalian Pembelian persediaan
Jejak audit untuk pembelian persediaan meliputi hubungan antara permintaan pembelian, pesanan pembelian, dan menerima laporan faktur vendor untuk pembayaran. Semua dokumen ini akan terkait dengan cek atau transaksi EFT digunakan untuk membayar faktur dan dicatat dalam Pencairan Cash Journal. Selain itu, dokumen-dokumen ini semua akan terkait dengan jurnal yang dibuat untuk mencatat pembelian itu. Akan ada nomor rekening buku besar di bagian bawah setiap kolom dalam jurnal. Referensi jurnal akan muncul di General Ledger, Inventory Ledger, dan Hutang ledger.
Sistem pemrosesan pembelian:
1.     Fungsi pembelian dimulai dengan mengenali kebutuhan untuk menambah persediaan kembali melalui observasi cetatan persediaan. Informasi ini dikirim ke proses pembelian dan utang usaha.
2.     Proses pembelian menentukan jumlah yang akan dipesan, memilih pemasok, dan membuat pesanan pembelian, dan informasi akan dikirim ke pemasok dan proses utang usaha.
3.     Beberapa waktu perusahaan akan menerima barang persediaan danri pemasok , yang kemudian barang akan dikirim ke toko dan gudang.
4.     Informasi mengenai penerimaan barang digunakan untuk memperbaharui catatan persediaan.
5.      Proses utang usaha menerima faktur dari pemasok.
6.     Buku besar menerima informasi ringkasan dari utang usaha (kenaikan total dalam kewajiban) dan pengendali persediaan (keknaikan total dalam persediaan).
Sistem Manual
Sistem pembelian manual dapat diaplikasikan untuk perusahaan menufaktur dan ritel. Perbedaannya terletak pada cara berbagai transaksi diotorisasi, yaitu perusahaan manufaktur membeli bahan baku untuk produksi dan keputusan membelinya diotorisasi oleh perencanaan dan pengendalian produksi. Sedangkan perusahaan ritel membeli barang jadi untuk dijual kembali dan keputusan membelinya diotorisasi oleh fungsi pengendalian persediaan .
Pengendalian Persediaan
Perusahaan mengurangi persediaannya dengan mentransfer bahan baku ke dalam proses produksi (siklus konversi) dan menjual barang jadi ke pelanggan (siklus pendapatan).
Ketika persediaan jatuh ke titik pemesanan ulang yang telah ditentukan, staf administrasi akan membuat permintaan pembelian (purchase requisition).
Tergantung dari metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan persediaan, permintaan pembelian terpisah akan dibuat untuk tiap barang atau cara lainnya, sebuah permintaan pembelian dapat berisi beberapa jenis barang.
Departemen Pembelian
Departemen pembelian menerima permintaan pembelian, menyortirnya berdasarkan nama pemasok jika ;perlu, dan membuat pemesana pembelian (purchase order – PO). 2 salinan PO, salinan pertama akan dikirim utang usang sebagai file utang usaha tunda dan salinan kedua akan disimpan dalam bentuk file pesanan pembelian terbuka (open purchase order file).
Pengendalian persediaan menyediakan informasi berupa alamat pemasok utama, jumlah pesanan ekonomis (economic order quantity – EOQ).
Bagian Penerimaan
·         Penerimaan persediaan à yaitu barang yang tiba dari pemasok direkonsiliasi dengan salinan PO yang disebut salinan kosong (blind copy). Salinan kosong adalah alat yang penting dalam mengurangi eksposur. Tujuannya adalah untuk memaksa staf administrasi bagian penerimaan menghitung dan memeriksa persediaan dalam mengisi laporan penerimaan.
·         Pembuatan laporan penerimaan à laporan penerimaan (receiving report) terdiri dari beberapa bagian yang menyatakan jumlah dan kondisi persediaan. Terdiri dari 5 salinan, salinan pertama menyertai persediaan fisik di gudang, salinan kedua dikirim ke departemen pembelian yang akan merekonsiliasi dengan file PO terbuka dan jika benar maka akan ditutup sebagai file pesanan (closed purchase order file). Salinan ketiga dikirim ke bagian pengendalian persediaan dan salinan keempat dikirim ke bagian utang usaha yaitu file tunda utang usaha, serta salinan terakhir disimpan di bagian penerimaan.


Bagian Utang Usaha
Bagian utang usaha telah meneriima dan sementara menyimpan berbagai salinan permintaan pembelian, pesanan pembelian, dan laporan penerimaan. Dokumen formal yang menyediakan adalah faktur pemasok (supplier’s invoice). Jika faktur belum diterima maka akan menunda pencatatan kewajiban, dan setelah faktur diterima maka bagian utang usaha akan merekonsiliasi informasi finansial dengan berbagai file tunda dan mencatat transaksi pembelian ke rekening pemasok dan buku pembantu utang usaha. Setelah mencatat semua kewajiban, staf adm. Bagian utang usaha akan mentransfer semua dokumekn sumber (permintaan pembelian, pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur) ke file utang usaha terbuka (open accounts payable file) yang diatur berdasarkan tanggal jatuh tempo pembayaran untuk memastikkan bahwa utang dibayar pada tanggal terakhir yang diizinkan tanpa melewati tanggal jatuh tempo dan kehilangan diskon.
Sistem Voucher Utang
Sistem voucher utang (voucher payable system) digunakan sebagai alternatif dari prosedur utang usaha. Sistem ini, bagian utang usaha menggunakan bukti kas keluar (cash disbursement voucher) dan membuat nomor register voucher. Voucher memberikan penendaian yang lebih baik atas pengeluaan kas, dan memungkinkan perusahaan mengonsolidasikan beberapa pembayaran ke pemasok yang sama melalui voucher sehingga mengurangi jumlah cek yang ditulis. Bagian utang usaha mencatat voucher dalam nomor register voucheyr.
Bagian utang usaha menyimpan bukti kas keluar bersama dengan dokumen sumber pendukungnya dalam file voucher utang (voucher payable file), yang sama dengan file utang usaha terbuka.
Bagian Buku Besar
Bagian buku besar menerima voucher jurnal dari bagian utang usaha dan sebuah ringkasan akun dari bagian pengendalian persediaan. Selain itu merekonsiliasi pengendali persediaan serta ringkasan buku pembantu persediaan.



B.       Audit pengendalian penjualan persediaan
Jejak audit untuk penjualan persediaan menghubungkan pesanan pelanggan, order penjualan, dan dokumen pengiriman ke faktur penjualan. Dokumen-dokumen ini berkaitan dengan jurnal pencatatan penjualan barang dagangan tersebut. Faktur juga akan berkaitan dengan kas yang diterima dari pelanggan dan entri jurnal untuk mencatat penerimaan tersebut.
Pesanan penjualan dapat dilakukan secara over-the-counter, atau melalui telepon, surat, representatif penjualan traveling (traveling sales representative), fax, atau pertukaran data elektronika (electronika data interchage). Barang-barang dapat diambil sendiri oleh pelanggan atau dikirimkan oleh penjual. Transaksi penjualan ini biasanya dicatat dengan menggunakan system komputer yang dapat memproses transaksi secara berurutan atau metode pemrosesan batch. Aktivitas pengendalian selama transaksi penjualan berlangsung harus disesuaikan dengan perubahan situasi. Sesungguhnya setiap perusahaan yang memerlukan audit mempunyai system akuntasi yang terkomputerisasi (computerized accounting system). Karenaitu, makalah ini berfokus pada bagimana manajemen mengimplementasikan aktivitas pengendalian dengan menggunakan prosedur dengan menggunakan prosedur pengendalian yang terperogram, Bahwa terdapat dua jenis pengendalian dua jenis pengendalian dengan komputer:
·         Pengendalian umum yang berhubungan dengan lingkungan komputer dan mempunyai pengaruh pervasive terhadap aplikasi komputer.
·         Pengendalian aplikasi yang berhubungan dengan setiap aplikasi akuntansi yang terkomputerisasi, seperti siklus pengeluaran

DOKUMEN DAN CATATAN YANG UMUM
Sejumlah dokumen dan catatan yang digunakan oleh perusahaan besar dalam penrosesan transaksi penjualan kredit seringkali mencangkup hal –hal berikut:
a.       Pesanan pelanggan. Pemintaan barang dagang oleh pelanggan yang diterima langsung dari pelanggan, atau melalui wiraniaga (salesperson)
b.      Pesanan penjualan. Formuloir yang menunjukan deskripsi, kuantitas, dan data lainnya yang berkaitan dengan pesanan pelanggan.
c.       Dokumen pengiriman. Formulir yang digunakan untuk menunjukan rincian dan tanggal setiap pengiriman.
d.      Faktur penjualan. Formulir yang menyatakan penjualan tertentu, termasuk jumlah yang terutang, syarat, dan tanggal penjualan.
e.       Daftar harga yang diotorisasi. Daftar atau file induk komputer yang berisi harga barang-barang yang diotorisasi yang ditawarkan untuk dijual
f.       File transaksi penjualan. File komputer yang berisi transaksi penjualan yang telah diselesaikan.
g.      Jurnal penjualan. Daftar jurnal dari transaksi penjualan yang telah diselesaikan
h.      File induk pelanggan. File yang berisi informasi tentang penririman dan penaghan pelanggan serta batas kredit pelanggan
i.        File induk piutang usaha. File yang berisi informasi tentang transaksi dan saldo dari setiap pelanggan. File ini berfungsi sebagai dasar untuk menyusun buku pembantu piutang usaha.
j.        Laporan bulanan pelanggan. Laporan yang dikirim setiap pelanggan yang menunjukan saldo awal, transaksi selama bulan berjalan, dan saldo akhir.

Fungsi-fungsi
Pemrosesan transaksi pendapatan mencangkup fungsi-fungsi pendapatan berikut:
a.   Meprakarsipenjualan. Permintaan oleh sebuah perusahaan untuk melakukan transaksi penjualan dengan perusahaan lain, meliputi:
·         Penerimaan pesanan pelanggan
·         Persetujuan kredit
b.   Pengiriman Barang dan Jasa. Pengiriman fisik atau penyerahan barang dan jasa, meliputi:
·         Pemenuhan pesanan penjualan
·         Pengiriman pesanan penjualan
c.   Pencatatan penjualan . Pengakuan formal atas pendapatan oleh perusahaan, meliputi:
·         Penagihan pelanggan
·         Pencatatan penjualan

Setiap fungsi utama harus diberikan kepada individu atau departemen yang berbeda, dengan melakukan pemisahan tugas yang memadai. Fungsi-fungsi, aktivitas pengendalian yang berlaku, asersi yang relevan, dan tujuan audit spesifik akan dijelaskan bagian berikut.
Meprakasai Penjualan
Pada umumnya, memprakasai transaksi merupakan proses disetujuinya transaksi itu dengan pihak ketiga yang independent. Banyak perusahaan besar memisahkan subfungsi berikut, perusahaan yang dikelolah oleh pemiliknya (owner-managed entities) dapat menggabungkan fungsi-fungsi ini dan mengoffset pemisahan tugas yang ideal dengan kelalaian signifikan yang dilakukan oleh manager - pemilik. Proses disetujuinya kredit trutama penting dalam konteks penjaminan bahwa barang-barang yang dikirimkan telah dibayar secara tepat waktu.
Penerimaan Pesanan Pelanggan
Pesanan penjualan dari pelanggan harus diterima hanya apabila sesuai dengan criteria yang diotorisasi oleh manajemen. Kriteria tersebut biasanya memberikan persetujuan khusus atas pesanan yang dilakukan oleh departemen pesanan penjualan dengan menggunakan terminal komputer untuk menetukan bahwa pelanggan tercantum dalam file induk pelanggan, dan biasanya memiliki batas kredit yang telah disetujui.
Persetujuan Kredit
Persetujuan kredit diberikan oleh department kreditv sesuai dengan keebijakan kredit department dan batas kredit yang diotorisasi untuk setiap pelanggan. Biasanya komputer dapat diprogram penjualan yang diantisifasi, dengan batas kredit pelanggan dalam file induk pelanggan yang disetujui. Pengecekan atas kredit seluruh pelanggan baru harus selalu dilakukan, yang dapat mencangkup perolehan laporan kredit dari lembaga pemberi peringkat seperti dun dan Branstreet. Persetujuan kredit menunjukan apakah karyawan bagian kredit yang berwenang telah mengikuti prosedur yang berlaku ketika menerima pelanggan baru dan mencata informasi kredit tambahan ke file induk pioutang  usaha. Pengendalian atas persetujuan kredit dirancang untuk mengurangi resiko pencatatan setiap transaksi pendapatan pada jumlah yang melebihi jumlah kas yang diharapkan akan direalisasi dari transaksi tersebut. Jadi, hal ini berhubungan dengan asersi penilaian atau alokasi dari transaksi penjualan (VA1). Tentu saja, ekspektasi terhadap dapat direalisasikan jumlah-jumlah tersebut akan berubah sepanjang waktu, yang mengakibatkan diperlukannya suatu penyisihan untuk piutang tak tertagih. Pengendalian atas persetujuan kredit juga akan memungkinkan manajemen membuat estimasi yang lebih andal atas besarnya penyisihan tang diperlukan tersebut. Dengan demikian, pengendalian ini juga berhubungan dengan asersi penilaian atau alokasi untuk penyisihan piutang tak tertagih (VA5)
Pengiriman barang atau jasa
Pengiriman barang atau jasa merupakan peristiwa ekonomi yang menggambarkan pergantian / perubahan (change) hak dan penetapan hak atas piutang.
Pemenuhan pemesanan penjualan
Kebijakan perusahaan umumnya melarang mengeluarkan barang-barang dari gudang tanpa adanya pesanan penjualan yang disetujui. Selanjutnya, komputer dapat diprogram untuk mencocokcn item-item pada pesanan penjualan yang disetujui. Prosedur pengendalian ini dirancang untuk menghindari pemindahan barang yang tidak diotorisasi dari persediaan. Gudang penyimpanan dapat menerima salinan pesanan penjualan yang telah disetujui secara elektronik sebagai otorisasi untuk memenuhi pesanan dan mengeluarkan barang ke departemen pengiriman
Pengiriman Pesanan Penjualan
Pemisahan tanggung jawabatas pengiriman barang dengan persetujuan dan pemenuhan pesanan akan membantu mencegah petugas pengiriman melakukan pengiriman yang tidak diotorisasi. Di samping itu, pengendalian manual yang penting juga mengharuskan petugas pengiriman melakukan pengecekan independent untuk menentukan
a.                   Bahwa barang yang diterima dari gudang disertai dengan otorisasi yang sesuai
b.                  Bahwa pesanan telah dipenuhi dengan benar (barang yang diterima sesuai dengan rincian yang ada dalam pesanan penjualan) (EO1).
Pencatatan Penjualan
Proses pencatatan penjualan meliputi penyiapan dan pengiriman faktur penjualan bernomor urut ke pelanggan (penagihan pelanggan) serta pencatatan faktur penjualan secara akurat dan dalam periode akuntansi yang benar (pencatatan penjualan)
Penagihan Pelanggan (billing customers)
Perhatian utama auditor mengenai penagihan adalah bahwa pelanggan telah ditagih
      1.    Untuk seluruh penagihan
      2.    Hanya pengiriman actual (tidak ada duplikat penagihan atau transaksi fiktif)
      3.    Pada harga yang telah diotorisasi
      4.    pengendalian yang dirancang untuk mengurangi resiko kelalaian, duplikasi, penetapan harga yang tidak benar, dan jenis kesalahan lainnya dalam proses penagihan (yang berhubungan dengan tujuan audit spesifik) mencangkup berikut ini:
·         Komputer mencocokan informasi pada faktur penjualan dengan pesanan penjualan dan informasi pengiriman (EO1)
·         Komputer mencocokan harga jual dengan daftar harga yang diotorisasi dan harga pada pesanan penjualan ketika menyiapkan faktur penjualan (VA1)
Pencatatan Penjualan
Dalam system yang terkomputrisasi, file transaksi penjualan dibuat dalam proses penagihan digunakan untuk
1.    Memperbaharui (up date): piutang uasaha persediaan , dan file induk buku besar
2.    Membuat jurnal penjualan dan ikhtisat transaksi buku besar yang menunjukan pemostingan kesetiap akun buku besar.
System Lustratif Untuk Memproses Penjualan Kredit
Informasi yang penting untuk mendokumentasikan pemahaman auditor atas pengendaliann internal.
      1.    Fungsi-fungsi kunci
      2.    Dokumtasi jejak audit
      3.    Laporan utama yang dihasilkan oleh system
      4.    Program serta  file komputer yang tercangkup dalm system akuntansi
Setiap salinan dokumen tidak boleh didokumentasikan dalam bagan arus, sebagaimana auditor hanya memerlukan pemahaman yang cukup atas rencana audit. Bagan arus tersebut juga mengikuti jejak transaksi sejak dimulainya transaksi itu sampai pencatatannya kedalam buku besar, yang mendukung laporan keuangan. Auditor juga harus mendokumentasikan aktivitas atau prosedur pengendalian yang penting yang mungkin telah diselesaikan melalui ikhtisar tertulis singkat yang mirip dengan salah satu yang diikuti
Perolehan Pemahaman Dan Penilain Resiko Pengendalian
Auditor harus memperoleh pemahaman atas siklus penjualan yang mencukupi untuk merencanakan audit. Yaitu,
      1.    Mengidentifikasi jenis salah saji yang potensial
      2.    Mempertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi resiko salah saji yang material
      3.    Merancang pengujian subtantif
Jika auditor merencanakan untuk menilai resiko pengendalian pada tingkat yang rendah untuk asersi siklus pendapatan, mak dia biasanya akan:
·         Menguji keefektifan pengendalian umum
·         Menggunakan tekhnik audit berbantuan komputer (CCATs) untuk mengevaluasi keefektifan pengendalian yang deprogram
·         Menguji keefektifan prosedur tindak lanjut atas pengecualian yang ditunjukan oleh pengendalian terprogram.



C.      Audit Penggajian Karyawan
Pemrosesan gaji pada kenyatannya merupakan sistem pembelian kasus khusus. Secara teori, cek gaji dapat diproses melalui sistem utang usaha dan pengeluaran kas regular.
Adapun kelemahan dari sistem ini antara lain:
1.       Perusahaan dapat mendesain prosedur pengeluaran umum yang diterapkan untuk semua pemasok.
2.       Prosedur pengeluaran umum didesain untuk mengakomodasi arus transaksi yang relative lancer.
3.       Penulisan cek kepada karyawan memerlukan pengendalian khusus.

Sistem penggajian memiliki tugas-tugas utama yaitu dimulai dari personalia, produksi, akuntansi biaya, penggajian, departemen utang, pengeluaran kas, dan buku besar umum.yang di jelaskan sebagai berikut :
·         Departemen Personalia. Departemen personalia menyiapkan dan menyerahkan ke departemen penggajian berbagai formulir kegiatan personalia.
·         Departemen Produksi. Karyawan produksi menyiapkan dua jenis kartu catatan waktu kerja: kartu pekerjaan dan kartu waktu.
·         Pembaruan Akun Barang Dalam Proses. Setelah departemen akuntansi biaya mengalokasikan biaya tenaga kerja ke akun WIP sebagai tenaga kerja langsung atau overhead, pembebanan ini dirangkum dalam rangkuman distribusi tenaga kerja  dan diteruskan ke departemen buku besar umum.
·         Menyiapkan Penggajian. Departemen penggajian menerima tariff pembayaran dan data pemotongan gaji dari departemen personalia dan data jam kerja dari departemen produksi. Staf administrasi di departemen ini melakukan pekerjaan berikut:
1.       Menyiapkan daftar gaji yang menunjukkan pembayaran bruto, pemotongan, pembayaran lembur, dan pembayaran bersih.
2.       Memasukkan informasi di atas ke catatan penggajian karyawan.
3.       Menyiapkan cek gaji untuk karyawan.
4.       Mengirim cek gaji ke pengeluaran kas dan salinan daftar gaji ke utang.
5.       Menyimpan kartu waktu, formulir kegiatan personalia, dan salinan daftar gaji.
·         Menyiapkan Akun Hutang. Staf administrasi utang usaha memeriksa kebenaran daftar gaji dan menyiapakan dua salinan tanda terima pengeluaran kas sejumlah gaji tersebut.
·         Menyiapkan Pengeluaran Kas. Staf administrasi menerima tanda terima pengeluaran kas dan daftar gaji. Satu cek untuk seluruh jumlah gaji ditulis dan disetor ke akun gaji.
·         Menyiapkan Buku Besar Umum. Departemen buku besar umum menerima rangkuman distribusi tenaga kerja dari bagian akuntansi biaya dan tanda terima pengeluaran kas dari utang usaha.

BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Pengendalian (controlling) merupakan salah satu fungsi manajemen dalam mencapaitujuan organisasi,yang merupakan manifestasidari usaha manajemen untuk mengurangiresiko kerugian dan penyimpangan dalamsuatu organisasi.Pengendalian Internal yangefektif merupakan salah satu faktor kunci dalam kesuksesan sebuah organisasi
B.       KRITIK DAN SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun sedemikian rupa walaupun masih belum sempurna. Jika ada yang kurang di dalam karya tulis ini, kami mohon masukan dari para pembaca agar dalam pembuatan karya tulis selanjutnya bisa lebih baik lagi. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

 Itulah sedikit ulasan tentang makalah tersebut.
untuk lebih jelasnya bisa kalian download dengan format DOC.DISINI!!

Trimakasih wasalamualaikum Wr.Wb.